Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pria Jepang Menyelam 600 Kali Mencari Istrinya yang Hilang Saat Tsunami 2011

Kompas.com - 15/07/2024, 17:45 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Yasuo Takamatsu kehilangan istrinya, Yuko, dalam peristiwa tsunami Jepang pada 11 Maret 2011. 

Pada saat itu, gempa bumi bermagnitudo 9,1 mengguncang Jepang pukul 14.46 waktu setempat dan memicu gelombang tsunami.

Bencana tersebut menyebabkan korban jiwa mencapai lebih dari 19.000 orang, dan masih banyak lagi yang dinyatakan "hilang".

Di antara orang-orang yang hilang adalah Yuko Takamatsu, istri Yasuo Takamatsu.

Meskipun kehilangan istrinya akibat tsunami, Yasuo tetap berharap dapat menemukan jenazah Yuko. 

Menyelam sejak 2013 untuk mencari istrinya

Untuk mencari Yuko, Yasuo memutuskan untuk mengambil kursus menyelam di usia 56 tahun untuk menjelajah ke laut dalam.

Dari tahun 2013 hingga saat ini, ia telah melakukan 600 penyelaman ke laut dalam upaya untuk menemukan jasad Yuko, tetapi sayangnya, ia belum menemukannya. 

Namun, cinta abadi Takamatsu kepada Yuko membuatnya terus bertahan dan ia masih berharap bahwa suatu hari ia akan dapat menemukannya.

Di usianya yang kini mencapai 67 tahun, dia masih bisa berharap untuk menemukan jenazah istrinya itu. 

Baca juga: Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Kisah pertemuan Yasuo dan Yuko

Dikutip dari laporan NY Times, Yasuo dan Yuko pertama kali bertemu pada tahun 1988.

Saat itu Yuko berusia 25 tahun dan menjadi karyawan di Bank 77 di Onagawa, Prefecture Miyagi. Sementara itu, Yasuo adalah seorang prajurit di Pasukan Bela Diri Jepang.

Atasan Yasuo memperkenalkan mereka dan sejak hari pertama mereka bertemu, mereka langsung jatuh cinta.

Ia menggambarkan Yuko sebagai sosok yang lembut dan mengatakan bahwa ia menyukai senyum dan sifatnya yang rendah hati.

Yuko selalu tertarik mendengarkan musik klasik dan memiliki bakat melukis karena ia menggunakan cat air di atas kanvas-yang tidak ia tunjukkan kepada siapa pun kecuali kepada suaminya yang sangat dicintainya.

Hari yang mengubah segalanya

Tanggal 11 Maret 2011 terukir dalam ingatan kolektif masyarakat Jepang sebagai hari kehilangan yang sangat besar.

Bagi Yasuo, hari itu menandai hari terakhirnya mendengar kabar dari istrinya, Yuko, yang berusia 47 tahun.

Ia tersapu oleh gelombang tsunami yang dahsyat saat berada di kantornya di cabang Bank 77 Onagawa.

Gempa berkekuatan 9,0 skala Richter itu, salah satu gempa terkuat yang pernah tercatat, melepaskan tsunami yang begitu dahsyat hingga meluluhlantakkan kota-kota dan merenggut ribuan nyawa, meninggalkan luka dalam jiwa bangsa yang belum sepenuhnya pulih.

Salju turun pada hari terjadinya tsunami, yaitu hari Jumat, 11 Maret 2011. Yasuo mengantar Yuko ke bank yang terletak di tepi pantai Onagawa.

Ia kemudian mengantar ibu mertuanya ke rumah sakit di Ishinomaki. Yasuo sedang dalam perjalanan keluar rumah ketika gempa besar terjadi.

Ia ingat bahwa seluruh dunia berguncang selama enam menit penuh. Dia kembali ke Onagawa melalui jalan pertanian lama dan mendengarkan berita tsunami di radio.

Ia menerima kabar bahwa putranya selamat di Universitas Sendai, tetapi ia tidak dapat menghubungi putrinya di sekolah di Ishinomaki. Ia juga tidak mendengar kabar dari Yuko.

Baca juga: Kisah Ayah Jadi Sopir Taksi 24 Tahun demi Cari Putrinya yang Hilang

Halaman:


Terkini Lainnya
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Tren
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Tren
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa 'Orang Seram'
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa "Orang Seram"
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau