KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa sejumlah wilayah Indonesia masih akan dilanda musim kemarau hingga akhir September 2024.
Meski demikian, terdapat peningkatan potensi hujan yang terjadi di sejumlah wilayah, khususnya di Indonesia bagian tengah dan utara.
Dalam keterangan resminya, BMKG menyebut peningkatan potensi hujan itu dipengaruhi oleh aktivitas fenomena cuaca global berupa aktifnya Gelombang Kelvin, Rossby Ekuatorial, dan Madden-Julian Oscillation (MJO).
Selain itu, adanya daerah pertemuan dan perlambatan angin, serta labilitas atmosfer turut menciptakan kondisi udara labil dan berpotensi meningkatan pembentukan awan hujan.
Secara umum, kombinasi fenomena-fenomena cuaca tersebut diprakirakan dapat menimbulkan potensi cuaca signifikan dalam periode 28 Agustus hingga 2 September 2024.
Lantas, mana saja wilayah yang masih berpotensi hujan sedang hingga lebat pada musim kemarau 2024?
Baca juga: Warganet Keluhkan Suhu Panas Pulau Jawa, Sampai Kapan? Ini Kata BMKG
Berikut wilayah yang berpotensi dilanda hujan sedang, hujan lebat, dan angin kencang 28 Agustus hingga 2 September 2024:
1. Wilayah yang berpotensi alami hujan sedang hingga hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
Baca juga: BMKG: Hujan di Musim Kemarau Bukan Anomali
2. Wilayah yang berpotensi dilanda angin kencang:
Baca juga: Warganet Keluhkah Suhu Dingin Saat Kemarau, Benarkah Dampak Winter di Australia?
Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan fenomena hujan deras di musim kemarau bukanlah sebuah anomali iklim dan merupakan sesuatu yang wajar terjadi di Indonesia.
Hal tersebut mengingat letak geografis Indonesia yang berada di antara dua benua yakni Australia dan Asia, dan dua samudra yaitu Pasifik dan Hindia.
"Letak geografis ini menjadikan Indonesia memiliki dua musim yang berbeda, yaitu musim hujan dan musim kemarau," ujarnya, dikutip dari Kompas.com (11/7/2024).
Selain itu, keberadaan angin monsun berat dari benua Asia juga membuat Indonesia mengalami musim hujan.
Adapun secara umum musim kemarau di Indonesia berkaitan dengan aktifnya angin monsun timur dari Australia yang bersifat kering.
Meski demikian, Dwikorita menerangkan bahwa musim kemarau di Indonesia tidak berlangsung secara bersamaan di setiap wilayah.
"Musim kemarau sendiri tidak terjadi secara bersamaan di Indonesia dan berlangsung dengan durasi waktu yang berbeda antar wilayah," tambahnya.
Musim kemarau diperkirakan masih akan terjadi hingga akhir September 2024, terutama di wilayah Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Baca juga: BMKG Ungkap Penyebab Suhu Panas di Surabaya dan Jakarta, Berlangsung sampai Kapan?
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini