KOMPAS.com - CEO Jeju Air, Kim E-bae dan para pejabat membungkuk untuk meminta maaf atas kecelakaan pesawat mereka di Bandara Internasional Muan, Minggu (29/12/2024).
Menurutnya, pesawat yang jatuh di Bandara Internasional Muan tidak menunjukkan tanda-tanda adanya masalah sebelum kecelakaan.
Ia menambahkan, pesawat yang terlibat dalam bencana itu juga tidak memiliki riwayat kecelakaan.
"Tidak ada (riwayat kecelakaan) yang dilaporkan (pada pesawat), dan pesawat telah menerima pemeriksaan rutin," kata Kim E-bae saat jumpa pers di Seoul, dikutip dari Korea JoongAng Daily, Minggu.
Kim menyampaikan belasungkawa paling mendalam kepada keluarga korban yang meninggal dalam kecelakaan tersebut.
Ia menegaskan, perusahaan akan memberikan dukungan kepada keluarga korban yang sebagian besar berasal dari daerah Muan.
"Saya menyampaikan permintaan maaf yang sedalam-dalamnya kepada semua korban dan keluarga mereka. Jeju Air telah membentuk tim yang didedikasikan untuk mendukung keluarga korban," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Tim Manajemen Jeju Air, Song Kyung-hoon menuturkan, pihaknya tidak akan segan-segan mengeluarkan biaya untuk mendukung, serta memberi kompensasi kepada para korban dan keluarga yang ditinggalkan.
"Pesawat yang jatuh itu diasuransikan oleh polis yang dapat menanggung hingga 1 miliar dollar AS," jelas dia.
"Jadi, berdasarkan itu, kami akan memberikan semua bantuan yang diperlukan kepada para korban dan keluarga mereka, sambungnya.
Pihaknya telah mengirim sekitar 260 karyawan ke Bandara Internasional Muan untuk mendukung para korban dan keluarga mereka.
Jeju Air juga memesan akomodasi di berbagai wilayah Jeolla Selatan seperti Muan, Gwangju, dan Mokpo untuk membantu keluarga korban tetap tinggal di daerah tersebut.
Baca juga: Boeing 737-800 Jeju Air Kecelakaan, Disebut Punya Catatan Keselamatan Nyaris Sempurna
Hingga kini, jumlah korban tewas dalam kecelakaan Jeju Air mencapai 177 orang, dikutip dari CNN, Minggu.
Hanya dua orang dari 181 penumpang yang dikonfirmasi selamat. Keduanya adalah awak pesawat.
Seorang pejabat dari Kementerian Transportasi Korsel mengatakan, lebih dari 1.570 personel dari militer, polisi, dan pemerintah telah dikerahkan ke Muan.
Kementerian juga akan mewawancarai staf menara kontrol untuk mengumpulkan informasi tambahan.
Sementara, Kementerian Pertahanan menyebutkan, kedua kotak hitam Jeju Air telah ditemukan, termasuk data penerbangan dan rekaman suara.
Kementerian mengatakan, dari video tampak bahwa roda pendaratan pesawat tidak keluar.
Namun, mereka akan menyelidiki lebih lanjut menggunakan data penerbangan dari perangkat perekam.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini