KOMPAS.com - Kurma adalah buah yang identik dengan bulan Ramadhan. Buah ini biasanya dikonsumsi oleh umat Islam sebagai takjil saat berbuka puasa.
Kurma memiliki tekstur yang kenyal dengan rasa manis. Buah dari Timur Tengah ini juga kaya akan beberapa nutrisi penting, termasuk serat dan antioksidan yang tinggi.
Selain itu, kurma juga dikenal sebagai buah yang tak gampang busuk, sehingga bisa disimpan dalam waktu lama.
Kurma segar bisa bertahan dalam waktu yang cukup lama, terutama jika disimpan dengan benar, dikutip dari Kompas.com (29/3/2023).
Buah dengan nama latin Phoenix dactylifera ini diperkirakan dapat bertahan di dalam wadah tertutup yang disimpan di lemari es selama enam bulan.
Jika disimpan dalam bentuk beku, kurma segar bahkan bisa bertahan selama satu tahun.
Sementara kurma kering bisa bertahan enam hingga tiga tahun. Pasalnya, kurma yang dikeringkan akan kekurangan air dan tidak mudah berjamur, sehingga mampu bertahan untuk waktu yang lama.
Namun, jika kurma tidak disimpan dengan benar, buah ini bisa menjadi busuk dan tak layak untuk dikonsumsi.
Lantas, apa saja tanda kurma sudah tidak layak konsumsi?
Baca juga: 6 Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Mengonsumsi Kurma, Salah Satunya Diabetes
Kurma yang sudah tidak layak konsumsi akan menunjukkan beberapa tanda yang bisa dilihat.
Berikut beberapa tanda kurma sudah tidak layak untuk dikonsumsi:
Dilansir dari The Kitchn, umumnya kurma memiliki lapisan luar berwarna cokelat yang tampak keriput.
Lapisan keriput itu adalah kandungan gula di dalam buah yang mengkristal dan keluar lantaran kurma kehilangan kelembapannya.
Adapun tanda kurma sudah tidak layak konsumsi yaitu ketika kurma berubah warna menjadi lebih gelap di bagian luar dan dalam.
Selain itu, munculnya bercak putih pada kurma juga bisa menjadi pertanda bahwa kurma sudah tidak layak konsumsi.