Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Disebut Benua yang Bergerak Paling Cepat dan Makin Mendekati Asia, Benarkah?

Kompas.com - 26/02/2025, 19:15 WIB
Chella Defa Anjelina,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan yang menyebut Australia benua yang mengalami pergeseran paling cepat dan semakin mendekat Benua Asia, beredar di media sosial.

Informasi ini dibagikan oleh akun X (Twitter) @semestasains pada Rabu (19/2/2025).

Pergerakan lempeng Benua Asia disebut mencapai kecepatan 6,9 cm per tahun dan memengaruhi keakuratan GPS yang digunakan dalam banyak teknologi.

"Australia terus bergeser dengan kecepatan 6,9 cm per tahun. Hal ini menjadikan Australia sebagai benua yang bergerak paling cepat," tulis pengunggah.

Dikutip dari The Times of India, Rabu, para ilmuwan menemukan bahwa Benua Australia ini bergerak ke arah utara menuju Asia.

Dalam jutaan tahun, pergeseran ini akan menyebabkan perubahan geologi karena membentuk medan baru yang kemudian memengaruhi keanekaragaman hayati.

Lantas, benarkah Benua Australia bergerak paling cepat dan semakin mendekat ke Asia?

Baca juga: Kalimantan Disebut Bergerak Dekati Pulau Jawa Setiap Tahun, Ini Kata Peneliti BRIN


Kata peneliti BRIN soal pergerakan Benua Australia

Peneliti Geologi dan Kebencanaan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Danny Hilman Natawidjaja mengatakan, klaim Benua Australia sebagai benua yang bergerak paling cepat tidak sepenuhnya benar.

Dia menjelaskan, Bumi terbagi menjadi beberapa lempeng yang bergerak relatif terhadap satu sama lain, seperti lempeng Benua Australia dengan lempeng Eurasia yang meliputi Eropa dan Asia, termasuk Indonesia.

Namun, berdasarkan ilmu geodesi, pergerakan itu terjadi secara relatif dan tergantung dari referensi yang digunakan. Maksudnya, Australia bisa bergerak relatif terhadap Asia maupun sebaliknya.

"Kalau di ilmu geodesi kita biasanya pakai referensi, tergantung referensi tetapnya itu yang mana. Jadi, kita bisa bilang bahwa Australia bergerak 6-7 cm terhadap Asia, tapi kita juga bisa bilang Asia itu bergerak dengan kecepatan yang sama terhadap Australia," jelas Hilman kepada Kompas.com, Selasa (25/2/2025).

Kendati demikian, dia mengatakan bahwa pergerakan relatif Benua Australia dengan Asia yang berada di lempeng Eurasia adalah yang paling cepat dibandingkan dengan pergerakan benua lainnya.

Sementara, pulau yang bergerak paling cepat adalah pulau yang berada di utara Papua. Pulau ini bergerak relatif terhadap Sulawesi dan Jawa dengan kecepatan hingga 12 cm per tahun.

Baca juga: Tak Hanya Melambat, Rotasi Inti Bumi Juga Disebut Bergerak Mundur, Apa Dampaknya?

Australia bergerak mendekati Indonesia

Hilman membenarkan bahwa Australia bergerak mendekati Asia atau lebih spesifiknya ke Indonesia dengan kecepatan sekitar 7 cm per tahun.

Pergerakan ini terjadi sejak lama dan disebabkan oleh lempeng yang saling bertumbukan. Dua lempeng yang bertemu di wilayah Indonesia bagian tengah dan barat mengakibatkan salah satunya menghunjam ke bawah lempeng lainnya.

"Karena lempengnya itu (Australia) bagian kerak samudranya ditunjamkan di zona subduksi yang menjadi gempa megathrust yang ada di bawah Pulau Jawa," papar Hilman.

Sementara, di bagian Indonesia timur, lempeng tidak menghunjam ke bawah melainkan bertabrakan. Peristiwa ini juga terjadi sejak lama dan akan terus berlangsung.

Daerah timur Indonesia, pada dasarnya adalah pecahan Australia.

"Di timur itu sebetulnya berasal dari Australia dulunya. Jadi (dulu) sudah ditabrakkan terus loncat istilahnya ke pulau timur yang ada di Kepulauan Indonesia. Lama-lama semuanya ditabrakkan dan jadi satu Australia sama Indonesia," jelasnya.

Baca juga: 7 Negara Berikut Wilayahnya Berada di Dua Benua, Kok Bisa?

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Tren
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Tren
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa 'Orang Seram'
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa "Orang Seram"
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau