KOMPAS.com - Seorang warga mengajukan komplain ke SPBU Pucangsawit, Solo, belum lama ini setelah mobilnya tiba-tiba mogok tak lama usai mengisi bahan bakar minyak (BBM).
Curiga ada yang tidak beres, ia membawa mobilnya ke bengkel untuk diperiksa oleh teknisi.
Setelah dilakukan pengecekan, ditemukan bahwa Pertamax di dalam tangki mobilnya telah bercampur dengan air.
Menurut pemberitaan Kompas.com, Senin (10/3/2025), Pertamina telah mengakui adanya keluhan dari pelanggan tersebut.
Area Manager Communication, Relations, and Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan, menjelaskan penyebab Pertamax bercampur dengan air yakni karena adanya rembesan air hujan dalam tangki penyimpanan BBM.
“Hari Sabtu (9/3/2025) pagi, SPBU sudah bisa beroperasi kembali. Setelah pengecekan dan melakukan penanganan untuk rembesan tersebut, sehingga sudah bisa digunakan kembali,” jelas dia.
Pertamina memastikan bahwa tidak akan ada air hujan yang tercampur kembali ke Pertamax di SPBU Pucangsawit.
Baca juga: Kronologi Isi Pertamax Campur Air Bikin HRV Mogok di Solo, SPBU Minta Video Dihapus
Lalu, apakah dampak bagi kendaraan yang sudah terlanjur "minum" BBM bercampur air?
Saat dimintai penjelasan, Ahli Bahan Bakar dan Pelumas dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Yuswidkajanto, menyebut kendaraan yang tangkinya kemasukan BBM bercampur air cenderung tidak akan mengalami dampak buruk jangka panjang.
Menurutnya, kejadian itu kemungkinan hanya akan membuat mesin mobil seketika mati.
"Dampaknya lebih ke mesin mati, mobil tak bisa jalan," ujar Tri saat dihubungi Kompas.com, Senin (10/3/2025).
Ia pun menyebut, langkah untuk mengatasi persoalan tersebut yakni hanya dengan menguras isi tangki BBM dan mengisinya dengan BBM dari SPBU lain.
"Tinggal kuras tangki bahan bakar, lalu ganti dengan bensin jenis lain atau ganti dengan bensin dari SPBU lain," lanjut dia.
Senada, pakar otomotif dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Jayan Sentanuhady, mengatakan dampak isi BBM bercampur air pada kendaraan tidak lain adalah bisa membuat mogok.
"Kalau kandungan air dalam tangki sedikit, bisa membuat performance mesin turun atau drop. Sementara jika kandungan air yang bercampur itu dalam skala tinggi, mesin tidak bisa menyala alias mogok," ujar Jayan saat dihubungi secara terpisah oleh Kompas.com, Senin (10/3/2025).
Baca juga: Penjelasan Pertamina soal Pertamax di Salah Satu SPBU Solo Tercampur Air Hujan