KOMPAS.com - Gerhana Bulan total bakal menghiasi langit malam pada Jumat (14/3/2025).
Gerhana Bulan total adalah fenomena terhalangnya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak sampai ke Bulan.
Peristiwa seperti ini terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan berada di posisi sejajar.
Gerhana Bulan total akan membuat Bulan tampak berwarna merah selama beberapa saat. Oleh sebab itu, gerhana Bulan total kerap disebut dengan Blood Moon atau Bulan Darah.
Fenomena di Maret ini adalah kali pertama terjadi setelah November 2022.
Lantas, apakah fenomena astronomi gerhana Bulan total bisa disaksikan di Indonesia?
Baca juga: 2 Gerhana Akan Terjadi pada Ramadhan Ini, Kapan Saja dan Apa Dampaknya?
Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin mengatakan, gerhana Bulan total yang terjadi pada Jumat (14/3/2025) hanya bisa disaksikan di sejumlah belahan Bumi tertentu.
Sayangnya, fenomena gerhana Bulan total tidak bisa disaksikan di langit Indonesia.
"Ya, gerhana Bulan total pada 14 Maret 2025 tidak terlihat di Indonesia," kata dia kepada Kompas.com, Jumat (7/3/2025).
Thomas menyampaikan, fenomena langit itu hanya bisa dilihat di wilayah Amerika dan sebagian Afrika Barat.
Dia menjelaskan, masyarakat di Indonesia tidak dapat menyaksikan gerhana Bulan total karena Indonesia berada di belahan Bumi siang hari.
Sementara gerhana Bulan hanya bisa disaksikan pada malam hari saat Bulan purnama.
"Gerhana Bulan total kejadiannya siang hari di Indonesia. Wilayah malam adalah benua Amerika," jelas dia.
Dilansir dari Space, puncak gerhana Bulan total akan berlangusng selama 1 jam 5 menit dan berubah menjadi warna kemerahan tua.
Hanya wilayah Amerika Utara dan Selatan yang dapat melihat gerhana Bulan total dengan pemandangan terbaik.