Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vape Bukan Solusi, Ini Cara Terbaik untuk Berhenti Merokok

Kompas.com - 15/04/2025, 04:45 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com – Meskipun banyak yang menganggap vape sebagai solusi untuk berhenti merokok, kenyataannya, vape justru bisa memperburuk kebiasaan merokok.

Dokter spesialis paru, Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K) menegaskan bahwa vape memiliki bahaya yang setara dengan rokok konvensional, dan tidak dapat dijadikan solusi untuk berhenti merokok.

"Vape tidak terbukti bisa jadi strategi berhenti merokok. Bahayanya sama dengan rokok konvensional," ujarnya saat dihubungi Kompas.com pada Senin (14/4/2025).

Baca juga: Lebih Berbahaya Apa Vape atau Rokok? Ini Faktanya...

Vape dan risiko kesehatan yang sama dengan rokok

Meski sering dianggap sebagai alternatif lebih aman, kenyataannya vape justru bisa memperburuk kebiasaan merokok.

Banyak orang yang beralih ke vape dengan harapan bisa mengurangi konsumsi rokok, namun hasilnya justru sebaliknya.

"Malahan setelah mengenal vape, jangankan berhenti, malah konsumsi keduanya: vape plus rokok konvensional," jelas Dr. Erlina.

Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian yang menunjukkan bahwa beberapa orang yang mencoba vape akhirnya malah mengonsumsi kedua produk tersebut, yang meningkatkan paparan mereka terhadap bahan berbahaya.

Meskipun vape mengandung nikotin dalam kadar yang lebih rendah, tetap ada risiko bagi kesehatan paru-paru dan sistem pernapasan.

Belum ada penelitian jangka panjang yang dapat memastikan bahwa vape lebih aman dibandingkan rokok biasa.

Baca juga: Vape untuk Berhenti Merokok: Apakah Benar Lebih Aman?

Alternatif untuk berhenti merokok

Dilansir dari Mayo Clinic, ada beberapa cara yang terbukti efektif dalam membantu seseorang berhenti merokok, antara lain:

  • Pengganti nikotin: Menggunakan produk seperti plester nikotin atau permen karet nikotin bisa membantu mengurangi keinginan untuk merokok.
  • Identifikasi pemicu: Mengetahui situasi atau emosi yang memicu keinginan untuk merokok, dan membuat rencana untuk menghadapinya.
  • Aktivitas pengalihan: Melakukan kegiatan seperti olahraga ringan atau mengunyah permen karet tanpa gula dapat mengalihkan perhatian dari keinginan untuk merokok.
  • Dukungan sosial: Bergabung dengan grup dukungan atau meminta dukungan dari keluarga dan teman dapat sangat membantu dalam proses berhenti merokok.
  • Bantuan profesional: Mendapatkan bantuan medis untuk merencanakan program berhenti merokok dapat meningkatkan peluang keberhasilan.

Vape bukanlah jalan keluar yang tepat untuk mengatasi kecanduan rokok.

Langkah yang lebih terstruktur dan didukung oleh bantuan medis adalah cara yang lebih efektif dalam berhenti merokok.

Meskipun berhenti merokok bukanlah hal yang mudah, Dr. Erlina meyakini bahwa dengan niat yang kuat dan dukungan yang tepat, seseorang dapat berhasil menghentikan kebiasaan merokok.

"Untuk berhenti ada beberapa cara, tapi harus dimulai dengan niat yang teguh dan kuat untuk stop," tutupnya.

Baca juga: Kemenkes Tegaskan Rokok Elektronik Bukan Solusi Berhenti Merokok

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Tren
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Tren
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
Tren
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau