KOMPAS.com - Ada sejumlah fenomena astronomi yang bisa Anda saksikan selama bulan Mei 2025.
Beberapa fenomena langit di Maret 2025 dapat Anda saksikan hanya dengan mata telanjang tanpa menggunakan teleskop.
Meskipun sebenarnya ketika Anda menggunakan alat bantu, akan membuat penampakannya menjadi lebih baik.
Baca juga: Fenomena Halo Matahari Disebut Sebabkan Suhu Cuaca Menjadi Lebih Panas, Benarkah?
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa fenomena astronomi yang akan hadir di bulan Mei 2025:
Bulan dan Mars akan mengalami asensio rektum (posisi di langit) yang sama, di mana Bulan melewati 2°04' di utara Mars.
Bulan yang terang 5 persen akan berada dekat dengan Mars (magnitudo 0,9) di langit. Anda dapat mengamati keduanya di konstelasi Cancer dengan mata telanjang.
Atau untuk menikmati fenomena ini dengan lebih jelas, Anda dapat mengamatinya melalui teropong.
Baca juga: Penelitian Terbaru Ungkap Alasan Mengapa Planet Mars Berwarna Merah
Eta Aquarids adalah hujan meteor yang mampu menghasilkan hingga 60 meteor per jam pada puncaknya.
Sebagian besar aktivitasnya terlihat di belahan Bumi selatan. Di Belahan Bumi Utara, lajunya dapat mencapai sekitar 30 meteor per jam.
Hujan meteor ini dihasilkan oleh partikel debu yang tertinggal dari komet Halley, yang telah diamati sejak zaman kuno.
Hujan meteor Eta Aquarids berlangsung setiap tahun dari 19 April hingga 28 Mei. Puncaknya untuk tahun 2025 adalah pada malam tanggal 6 Mei dan pagi hari tanggal 7 Mei.
Baca juga: Ramai soal Fenomena Mirip Meteor Jatuh di Langit Malioboro, Ini Faktanya
Bulan purnama adalah fase bulan saat seluruh sisi terang Bulan yang menghadap Bumi terlihat, membuatnya tampak seperti lingkaran sempurna.
Pada 12 Mei 2025, bulan akan berada di sisi berlawanan Bumi dengan Matahari dan permukaannya akan sepenuhnya diterangi.
Bulan purnama pada Mei 2025 dikenal sebagai Flower Moon (Bulan Bunga) karena pada saat itu, bunga-bunga musim semi muncul.
Baca juga: Ada Strawberry Moon di Indonesia, Apa Bedanya dengan Purnama Biasa?
Bulan dan Saturnus akan mengalami asensio rektum yang sama, dengan Bulan melewati 2°49' di utara Saturnus.