Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Bentuk Satgas Premanisme, Apa Saja yang Perlu Diketahui?

Kompas.com - 08/05/2025, 07:45 WIB
Intan Maharani

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah membentuk Satuan Tugas Terpadu untuk memberantas praktik premanisme yang meresahkan warga.

Belakangan, publik menyoroti keberadaan organisasi masyarakat (ormas) yang bertindak serupa preman dengan memungut iuran keamanan dari pelaku usaha. 

Baca juga: Ramai Terjadi di Bekasi, Adakah Aturan Pidana bagi Pungutan Liar oleh Preman?

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada media sosial X, banyak pengguna internet mengeluhkan kelakuan anggota ormas yang serupa preman. 

"Anggota preman berkedok ormas sedang bekerja malakin kendaraan-kendaraan yang lewat," tulis akun X @Mur****ne1 sambil membagikan video seseorang berseragam ormas melakukan pungli di jalanan pada Selasa (6/5/2025). 

Selain itu, ada pula yang menyoroti penyegelan pabrik di Kalimantan Tengah beberapa waktu lalu. 

"Di Bandung sudah mengancam, sekarang di Kalteng malah berani lagi, ampe menyegel. GRIB memang preman binaan siapa ya ampe minta hati dan minta jantung ke lingkungan sosial, meresahkan," ujar pemilik akun @sha****ark, Kamis (1/5/2025). 

Di tengah ramai-ramai pembahasan terkait aksi premanisme, Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) bermaksud membuat satgas khusus.

Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Lintas Kementerian dan Lembaga, bertempat di Ruang Rapat Nakula, Kantor Kemenko Polkam, Jakarta, Senin (6/5/2025).

Rapat itu dihadiri oleh beberapa kementerian lain seperti Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Dalam Negeri, hingga Badan Intelejen Negara. 

Dalam kesempatan itu, pemerintah menyatakan tidak akan tinggal diam terkait maraknya tindak premanisme. 

"Negara tidak akan tinggal diam terhadap tindakan yang mengancam stabilitas nasional dan ketertiban sosial," kata Menko Polkam, Budi Gunawan, dikutip dari rilis resmi, Selasa (6/5/2025). 

Kenapa Satgas Premanisme dibentuk?

Dilansir dari rilis resmi laman resmi Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, keberadaan ormas-ormas ternyata telah mengganggu stabilitas iklim investasi. 

Karena adanya ormas bermasalah, investor dari luar negeri kehilangan kepercayaaannya terhadap usaha di Indonesia. 

Maka dari itu, mereka berusaha untuk bertindak tegas agar hambatan terhadap investasi ini tidak menjadi hambatan yang lebih serius. 

"Tindakan-tindakan mereka menjadi hambatan serius bagi target-target pembangunan yang telah digariskan Presiden Prabowo Subianto. Oleh karena itu, kita harus bertindak tegas dan terukur," ujar Budi Gunawan. 

Halaman:


Terkini Lainnya
Mendagri Nepal Mundur Usai 19 Orang Tewas Dalam Aksi Demo Pemblokiran Media Sosial dan Korupsi
Mendagri Nepal Mundur Usai 19 Orang Tewas Dalam Aksi Demo Pemblokiran Media Sosial dan Korupsi
Tren
Wajib Menang, Bagaimana Nasib Timnas Indonesia jika Kalah dari Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23?
Wajib Menang, Bagaimana Nasib Timnas Indonesia jika Kalah dari Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23?
Tren
Resmi, Daftar Baru Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran
Resmi, Daftar Baru Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran
Tren
Warga di Ponorogo Bayar PBB Pakai Hasil Panen Pisang Cavendish, Bisa Ditiru Daerah Lain?
Warga di Ponorogo Bayar PBB Pakai Hasil Panen Pisang Cavendish, Bisa Ditiru Daerah Lain?
Tren
Media Vietnam dan Korsel Soroti Hasil Imbang Indonesia Vs Lebanon, Apa Kata Mereka?
Media Vietnam dan Korsel Soroti Hasil Imbang Indonesia Vs Lebanon, Apa Kata Mereka?
Tren
Kenapa Pejabat RI Sulit Mundur Meski Didesak Publik? Ini Penjelasan Sosiolog
Kenapa Pejabat RI Sulit Mundur Meski Didesak Publik? Ini Penjelasan Sosiolog
Tren
Kata Media Asing soal Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru, Singgung MBG dan Perlambatan Ekonomi
Kata Media Asing soal Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru, Singgung MBG dan Perlambatan Ekonomi
Tren
Kronologi Mahasiswa Indonesia di Belanda Meninggal Saat Dampingi Kunjungan Kerja Pejabat
Kronologi Mahasiswa Indonesia di Belanda Meninggal Saat Dampingi Kunjungan Kerja Pejabat
Tren
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Tren
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Tren
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
Tren
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau