Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Deteksi Bibit Siklon 93P Saat Musim Kemarau, Waspada Cuaca Esktrem

Kompas.com - 10/05/2025, 15:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya

Penulis

KOMPAS.com - Bibit siklon tropis 93P muncul di Teluk Carpentaria bagian timur laut, tenggara Papua Selatan.

Sistem itu berkembang saat wilayah Indonesia memasuki musim kemarau pada Mei 2025.

Direktur Bidang Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andri Ramdhani mengatakan, bibit siklon 93P tumbuh sejak Kamis (8/5/2025) sekitar pukul 01.00 WIB.

Berdasarkan analisis BMKG pada Sabtu (10/5/2025) pukul 07.00 WIB, bibit siklon 93P terdeteksi di Laut Arafura sebelah barat Papua Selatan.

Baca juga: Indonesia Diapit 2 Bibit Siklon Saat Musim Kemarau, Cuaca Ekstrem Meningkat?

Bibit siklon tersebut memiliki estimasi pusat sirkulasi sekitar 7,5 derajat lintang selatan dan 137,1 derajat bujur timur.

“Kecepatan angin berkisar antara 25-30 knot terpantau di kuadran selatan dengan jarak sekitar 1-2 derajat dari pusat sirkulasinya. Tekanan minimum sekitar 1005 hPa,” ujar Andri dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (10/5/2025).

“Pengamatan citra satelit Enhanced Infrared (EIR) menunjukkan aktivitas konvektif sedikit mengalami penurunan dalam enam jam terakhir,” jelasnya.

Lalu, kenapa bibit siklon 93P muncul saat musim kemarau dan apa dampaknya sistem ini terhadap cuaca di Indonesia?

Baca juga: Kenapa Bibit Siklon Tropis Terus Bermunculan Saat Musim Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Penyebab munculnya bibit siklon 93P

Andri menjelaskan, sejak terdeteksi pada Kamis (8/5/2025) hingga Sabtu (10/5/2025), bibit siklon 93P berada di luar wilayah tanggung jawab Pusat Peringatan Dini Siklon Tropis (TCWC) Jakarta.

Namun, BMKG masih menemukan wilayah deep convection di sebelah tenggara bibit siklon 93P.

Fitur awan menunjukkan adanya outflow channel yang mengarah ke selatan dan pola sirkulasi sudah terlihat di lapisan permukaan hingga menengah.

Meski begitu, sebagian besar masih cukup melebar ke tenggara terutama di lapisan permukaan hingga 850 hPa.

Sementara pusat sirkulasi di lapisan 500 dan 700 hPa terlihat lebih berada di selatan dari pusat sirkulasi permukaannya.

Baca juga: BMKG Deteksi Bibit Siklon 99W Saat Musim Kemarau, Waspadai Hujan Ekstrem

“Hal ini menandakan sistem belum sepenuhnya terkonsolidasi secara vertikal,” kata Andri.

Andri menjelaskan, bibit siklon 93P didukung oleh aktifnya Low Frequency, suhu muka laut yang hangat 29–30 derajat Celsius dan kelembapan yang cukup.

Halaman:


Terkini Lainnya
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
Tren
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau