Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangunan Romawi Kuno Awet Ribuan Tahun, Ini Rahasianya

Kompas.com - 20/05/2025, 19:15 WIB
Rheandita Vella Aresta,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hampir dua ribu tahun setelah puncak Kekaisaran Romawi, beberapa bangunan kunonya masih berdiri kokoh hingga sekarang.

Bangunan Romawi kuno yang telah teruji waktu, antara lain Pantheon di Roma, pemandian Romawi di Inggris, serta saluran air Romawi di Segovia, Spanyol.

Bangsa Romawi kuno memang terkenal ahli di bidang bangunan dan teknik.

Karena itu, para peneliti pun melakukan studi terhadap bangunan-bangunan tersebut dan berhasil mengungkap rahasia bangunan Romawi kuno yang awet hingga ribuan tahun.

Dilansir dari Science Alert, Selasa (13/5/2025), tim peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) pada 2023 menemukan bahwa rahasia bangunan Romawi kuno terletak pada beton yang digunakan.

Ternyata, beton yang digunakan bangunan-bangunan tua tersebut memiliki bahan dan daya tahan yang berbeda dengan beton modern.

Lantas, apa yang menjadi rahasia dari beton bangunan Romawi kuno?

Baca juga: Arkeolog Temukan Kuburan Masal Prajurit Romawi di Bawah Lapangan Sepak Bola


Beton bangunan Romawi dibuat dengan teknik hot mixing

Admir Masic bersama tim yang dipimpin oleh insinyur dari MIT, Linda Seymour meneliti beton Romawi kuno yang sudah berusia 2.000 tahun di situs arkeologi Privernum, Italia.

Sampel beton tersebut diteliti dengan alat-alat canggih seperti mikroskop elektron dan alat pendeteksi zat kimia.

Tujuannya adalah untuk memahami lebih dalam tentang komposisi bahan yang digunakan orang Romawi, khususnya bagian-bagian kecil yang disebut gumpalan kapur.

Umumnya, orang berpikir bahwa beton Romawi atau beton pozolan dibuat menggunakan kapur mati.

Namun ternyata, ditemukan bahwa orang Romawi kemungkinan besar menggunakan kapur tohor.

Kapur tohor sendiri adalah kapur yang sangat panas dan reaktif, yang dicampurkan dengan abu vulkanik (pozollana) dan air secara langsung.

Proses yang digunakan ini disebut sebagai teknik hot mixing atau pencampuran panas.

Baca juga: Peneliti Inggris Berhasil Buka Gulungan Romawi Kuno Berusia 2.000 Tahun, Apa Isinya?

Masic pun menjelaskan bahwa teknik hot mixing memiliki dua manfaat.

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Tren
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Tren
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
Tren
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau