KOMPAS.com - Roger, seorang penderita diabetes tipe 2, membagikan kisahnya saat pertama kali didiagnosis kondisi tersebut.
Ia sudah mengalami beberapa gejala peringatan risiko diabetes, bahkan salah satunya telah muncul beberapa tahun sebelumnya.
Namun Roger memilih untuk mengabaikan tanda-tanda peringatan selama bertahun-tahun dan menjalani hidup seolah-olah tidak ada masalah.
Baca juga: Cerita Pasien Saat Pertama Kali Kena Diabetes, Merasa Kaki Kesemutan dan Sering Haus
Berikut adalah beberapa tanda peringatan diabetes yang dialami Roger, dikutip dari laman American Diabetes Association:
Semua dimulai pada tahun 2009, ketika Roger sakit dan mengunjungi dokter yang kemudian melakukan tes darah untuk melihat bagaimana keadaannya.
Pemeriksaan menunjukkan bahwa kadar A1C-nya (kadar gula darah rata-rata) meningkat. Hasil pembacaan menunjukkan 6,2-6,3 (normal di bawah 5,7).
Namun angka tersebut diabaikan karena ia merasa masih baik-baik saja. Saat itu usia Roger adalah 35 tahun.
Baca juga: Keluhkan Kesemutan di Kaki, Wanita Ini Didiagnosis Diabetes dan Berujung Ginjal Kronis
“Tubuh saya memberi tanda-tanda bahwa ada sesuatu yang salah, dan saya memilih untuk mengabaikannya,” kata Roger.
“Selama A1C saya tetap dalam kisaran "pradiabetes", saya merasa semuanya terkendali,” lanjutnya.
Lima tahun kemudian roger mendapatkan hasil A1C mencapai 6,7. Alih-alih mengambil tindakan perawatan ia tetap mengabaikan hal itu.
Baca juga: Wanita Ini Didiagnosis Diabetes Tipe 1 Usai Alami Gejala Ringan, Termasuk Sakit Kepala dan Kelelahan
Selama beberapa tahun berikutnya, kadar A1C Roger berada di bawah 6,5, dan bahkan sempat turun menjadi 5,8 selama beberapa waktu.
Namun semua itu mulai menjadi mengkhawatirkan ketika ia memperhatikan ada beberapa perubahan kecil. Beberapa gejala muncul pada musim gugur 2018.
“Saya mulai menyadari bahwa saya mengalami masalah penglihatan, terutama saat mengemudi di malam hari,” jelas Roger.
Dia mengunjungi dokter mata dan hanya diberi resep lensa progresif. Ia juga merasa kondisi itu hanya faktor usia, sehingga tidak melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Baca juga: Pasien Sembuh dari Diabetes Usai Transplantasi Ginjal dan Pankreas dengan Bantuan Robot