Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Serang 3 Fasilitas Nuklir Iran: Cara yang Terungkap, Dampak, dan Skenario Balasan Iran

Kompas.com - 23/06/2025, 09:15 WIB
BBC News Indonesia,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan pihaknya telah "berhasil" melakukan serangan bom terhadap tiga lokasi nuklir di Iran dan ketiganya telah "dihancurkan".

Pada Minggu (22/6/2025), Pentagon mengatakan perlu waktu untuk menilai sepenuhnya dampak serangan tersebut meskipun semua lokasi tampaknya mengalami "kerusakan yang sangat parah".

Sementara Israel mengaku "berkoordinasi penuh" dengan AS dalam merencanakan serangan tersebut.

Baca juga: Detik-detik AS Serang Iran: Berawal dari Missouri, Libatkan Pesawat Bomber Siluman B-2

Di sisi lain, sejumlah pejabat Iran telah mengonfirmasi fasilitas nuklir mereka diserang tetapi membantah serangan AS menyebabkan kerusakan dahsyat.

Serangan AS tersebut menandai eskalasi signifikan dalam perang yang sedang berlangsung antara Iran dan Israel.

Berikut yang kami ketahui sejauh ini:

Apa yang dibom AS dan senjata apa yang digunakan?

Jenderal Dan Caine, ketua kepala staf gabungan militer AS, mengatakan Operasi Midnight Hammer melibatkan 125 pesawat militer AS termasuk tujuh pesawat pengebom siluman B-2.

Tiga fasilitas nuklir menjadi sasaran, yakni Fordo, Natanz, dan Isfahan.

Caine mengatakan, pesawat pengebom berangkat dari AS selama 18 jam. Beberapa pesawat menuju Pasifik sebagai "pengalih perhatian".

Adapun kelompok penyerang yang sebenarnya terdiri dari tujuh pesawat pengebom B-2 menuju Iran.

Tepat sebelum tujuh pesawat itu memasuki wilayah udara Iran, menurut Caine, lebih dari dua lusin rudal jelajah Tomahawk diluncurkan dari kapal selam AS ke sasaran di Isfahan.

Saat pesawat pengebom memasuki wilayah udara Iran, AS mengerahkan "beberapa taktik penipuan, termasuk pengalih perhatian" berupa sejumlah jet tempur guna membersihkan wilayah udara di depan ketujuh pesawat B-2 serta mengecek keberadaan pesawat musuh dan rudal permukaan-ke-udara, kata Caine.

Baca juga: Trump Desak Iran untuk Berdamai, Apa Maksudnya?

Pesawat B-2 kemudian menjatuhkan dua Massive Ordnance Penetrators (MOP) GBU-57, yang juga dikenal sebagai bom "penghancur bunker", di fasilitas nuklir Fordo. Caine mengatakan sebanyak 14 MOP dijatuhkan di dua area target.

Menurut Caine, tujuh pesawat B-2 Spirit itu membawa 14 bom MOP serta "75 senjata berpemandu presisi" guna meledakkan target-target di Iran.

Tiga target infrastruktur nuklir Iran dihantam serangan antara pukul 05.40 WIB dan 06.05 WIB.

Setelah menjatuhkan bom, pesawat-pesawat B-2 itu kemudian meninggalkan wilayah udara Iran dan kembali ke AS.

"Pesawat tempur Iran tidak terbang, dan tampaknya sistem rudal permukaan-ke-udara Iran tidak melihat kami," kata Caine.

Fasilitas Nuklir Iran yang diserang AS pada Sabtu (21/6/2025).BBC News Indonesia Fasilitas Nuklir Iran yang diserang AS pada Sabtu (21/6/2025).

Berbicara dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertahanan Pete Hegseth mengatakan operasi itu tidak menargetkan pasukan Iran atau rakyat Iran.

Ia menambahkan bahwa misi itu "bukan, dan tidak akan pernah tentang perubahan rezim".

Hegseth mengakui mendapat sokongan dari "sekutu kami di Israel", seraya menambahkan bahwa operasi tersebut memerlukan waktu perencanaan berbulan-bulan dan berminggu-minggu.

Tersembunyi di lereng gunung terpencil di sebelah selatan Teheran, fasilitas nuklir Fordo mencakup pabrik pengayaan uranium yang sangat penting bagi program nuklir Iran.

Baca juga: Donald Trump Ungkap Alasan AS Serang Iran dan Hancurkan 3 Situs Nuklirnya

Fasilitas itu diyakini berada jauh di dalam tanah, bahkan lebih dalam daripada Terowongan Channel yang menghubungkan UK dan Perancis.

Cara AS serang fasilitas nuklir Iran.BBC News Indonesia Cara AS serang fasilitas nuklir Iran.

Karena lokasi fasilitas nuklir Fordo di bawah tanah, hanya AS yang punya bom "penghancur bunker" untuk menembus situs tersebut.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Tren
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
Tren
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau