Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Ungkap Indikasi Konflik yang Bisa Pecah Jadi Perang Dunia 3, Bukan Perang Israel-Iran

Kompas.com - 24/06/2025, 20:00 WIB
BBC News Indonesia,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Khalayak dunia, termasuk Indonesia, khawatir konflik Iran-Israel akan meningkat menjadi Perang Dunia 3 setelah Amerika Serikat menyerang tiga fasilitas nuklir Iran pada Minggu (22/6/2025).

Namun, para pengamat mengatakan Perang Dunia 3 belum tentu akan terjadi dan masyarakat diimbau "tidak perlu khawatir".

Meski AS sudah terlibat dalam konflik Iran-Israel, dosen hubungan internasional Universitas Padjajaran, Dina Sulaeman, menilai belum ada eskalasi yang mengarah ke perang yang lebih besar.

Baca juga: Hubungan Iran-Qatar Diuji Usai Serangan Pangkalan AS, Akankah Retak?

Pengamat geopolitik dan hubungan internasional, Dian Wirengjurit, mengimbau warga tidak perlu khawatir sebab para pemimpin dunia akan melakukan upaya diplomasi agar konflik tidak meningkat dan memakan lebih banyak korban.

Uni Eropa, Kerajaan Bersatu (United Kingdom/UK), Jepang, Perancis, Qatar, Arab Saudi, dan negara-negara lainnya, meminta Iran dan Israel untuk kembali ke jalur diplomasi.

Pascaserangan AS, Iran meluncurkan serangan balasan ke Israel. Menteri Luar Negeri Iran juga telah pergi ke Moskwa untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin tentang "tantangan dan ancaman bersama".

Apakah serangan AS bisa memicu Perang Dunia 3?

Dua pakar geopolitik dan hubungan internasional, Dina Sulaeman dan Dian Wirengjurit, sama-sama memprediksi Perang Dunia 3 tidak akan pecah setelah AS menyerang Iran untuk membela Israel.

Dian Wirengjurit, yang menjabat sebagai duta besar Indonesia untuk Iran pada 2012-2016, menilai "tidak mungkin" perang dunia sampai terjadi.

"Negara seperti Qatar, Oman, Mesir, Uni Emirat Arab, sudah mulai bergerak untuk upaya diplomasi. Jangankan mencegah perang dunia, mereka mencegah perang meluas ke wilayah mereka," kata Dian kepada BBC News Indonesia, Senin (26/6/2025).

Menurut dia, negara-negara lainnya, apalagi yang berada di kawasan, tidak akan rela wilayahnya dijadikan arena peperangan, apalagi mereka "tidak jadi pemain".

Oleh sebab itu, dia mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu khawatir karena dunia pun tidak akan diam saja jika konflik dua negara ini terus meningkat.

"Geopolitik itu bukan kayak membalikkan tangan. Kalau di sana perang, kita terseret perang. Kalau di sana krisis, kita terseret krisis. Kita aman tenteram puluhan tahun juga krisis terus terjadi setiap waktu," ujarnya.

Baca juga: Pangkalan Militer AS Diserang, Kenapa Trump Ucapkan Terima Kasih ke Iran?

Apa indikasi konflik akan pecah menjadi Perang Dunia 3?

Perang dunia akan terjadi ketika konflik sudah melibatkan "aktor" dari banyak negara di kawasan yang berbeda, kata Dina Sulaeman, yang juga menjabat sebagai direktur Indonesia Center of Middle East Studies.

Keterlibatan AS pun tidak mengindikasikan bahwa perang ini akan berkembang menjadi perang dunia.

Apalagi, menurut Dina, serangan yang diluncurkan AS untuk membantu Israel dalam konflik dengan Iran hanya merupakan "serangan terbatas" dan "bukan serangan besar-besaran".

Dina dan Dian menyebut Perang Dunia 3 bisa terjadi ketika AS melakukan serangan besar-besaran dan negara-negara lain seperti Rusia dan China, yang juga sekutu Iran, mulai terlibat langsung.

"Kalau misalnya betul-betul serangan yang besar-besaran dan Iran juga, misalnya, menutup Selat Hormuz, itu kepentingan Rusia maupun China akan terganggu. Nah, mungkin pada saat itu juga akan ada intervensi," kata Dina.

Lantas, apa arti keikutsertaan AS dalam konflik Iran-Israel?

"Amerika Serikat sendiri doktrin kebijakan luar negerinya itu adalah mengamankan Israel, jadi keamanan nasional Amerika sama dengan keamanan nasional Israel. Itulah sebabnya pemerintah Amerika Serikat sejak lama, bukan hanya Trump saja, betul-betul berusaha menekan pemerintahan-pemerintahan yang terlihat berbahaya buat Israel," kata Dina memaparkan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Tren
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
Tren
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau