KOMPAS.com - Kamitetep mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun bagi masyarakat di daerah tropis seperti Indonesia, kehadiran hewan kecil ini sudah dianggap sebagai hama rumah.
Kamitetep adalah sebutan lokal untuk serangga kecil dari famili Staphylinidae, yang sering ditemukan di sekitar rumah atau area lembap.
Meski berukuran kecil dan tampak tidak berbahaya, serangga ini bisa membuat kulit manusia gatal-gatal.
Dari dampak itu, penting untuk mengenali ciri khas dari efek kontak fisik dengan kamitetep dan mengetahui cara mengusir serangga tersebut.
Baca juga: Apa yang Terjadi jika Digigit Kamitetep?
Dosen Departemen Biologi FMIPA Universitas Indonesia (UI), Dr. Ratna Yuniati mengatakan bahwa memang ada tanda yang terlihat pada kulit jika bersentuhan dengan kamitetep.
"Tanda pada kulit jika sudah terkena kamitetep adalah bisa berupa ruam atau bintik kemerahan yang terasa gatal," ujar Ratna saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/7/2025).
Ia menambahkan, bagi sebagian orang yang memiliki kulit sensitif, tanda yang muncul bisa berupa reaksi alergi ringan, iritasi, atau pembengkakan.
"Biasanya kulit dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 3-7 hari," lanjut dia.
Baca juga: 5 Cara Mengobati Penyakit Kulit akibat Kamitetep
Sebelum mengetahui cara mengusir kamitetep, Ratna mengatakan, perlu untuk mengetahui waktu keluarnya serangga ini.
Dengan begitu, pemilik rumah dapat mengantisipasi kemunculan kamitetep.
Ratna menyampaikan, umumnya kamitetep muncul saat musim hujan atau awal musim penghujan.
"Ini karena di musim hujan kondisi lembap, mendukung perkembangan larva dan bertahan hidupnya kantung mereka," ujar Ratna.
"Kelembapan tinggi membuat debu, rambut, dan serpihan organik menumpuk lebih banyak di sudut rumah, yang menjadi sumber makanan larvanya," lanjut dia.
Selain itu, pada musim hujan, ia menambahkan, rumah cenderung lebih tertutup, sehingga ventilasi kurang optimal.
Jika ventilasi kurang optimal, maka menjadikan rumah tersebut sebagai tempat ideal bagi kamitetep untuk berkembang.