KOMPAS.com - Delapan bayi di Inggris dilaporkan lahir menggunakan materi genetik atau DNA dari tiga orang.
Dokter yang memeriksa menyatakan, seluruh bayi tersebut terbebas dari penyakit turunan yang biasanya diwariskan orangtuanya.
Temuan tersebut dilaporkan dalam dua studi yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine pada Rabu (16/7/2025).
"Ada rintangan di setiap tahap," kata rekan penulis studi, Mary Herbert, dikutip dari Live Science.
Baca juga: Ramai Diperdebatkan, Ilmuwan Akhirnya Berhasil Ungkap Kapan Bayi Pertama Kali Merasakan Sakit
Penelitian berangkat dari percobaan donasi mitokondria yang pertama kali dilakukan kepada spesimen tikus pada 1980-an.
Adapula studi pada embrio manusia yang dibuahi melalui fertilisasi in vitro (IVF) tetapi tidak layak pakai, sehingga disumbangkan untuk penelitian.
Metode yang digunakan ilmuwan Inggris adalah menggabungkan sel telur dan sperma dari ibu dan ayah, serta sel telur kedua dari wanita pendonor.
Teknik tersebut telah dilegalkan di Inggris selama 1 dekade lamanya.
Namun, kelahiran 8 bayi ini menjadi bukti pertama bahwa teknik tersebut dapat melahirkan anak-anak yang bebas dari penyakit turunan yang tidak bisa disembuhkan.
Hasil uji ini juga menawarkan jalan keluar untuk mencegah potensi penyakit yang diwariskan.
Baca juga: Bayi Punya Gigi sejak Lahir, Benarkah Karena Ibunya Kelebihan Kalsium?
Penyakit keturunan diperkirakan memengaruhi sekitar 1 dari 5.000 kelahiran. Gejalanya bisa beragam, mulai dari kejang-kejang, kelemahan otot, kelelahan, keterlambatan perkembangan, dan penyakit jantung.
Gejala tersebut bisa ringan hingga berat yang dapat mengancam jiwa.
Meski diketahui bahwa mutasi di balik penyakit yang diwariskan ini berasal dari ibu, tapi penularannya masih sulit diprediksi.
Hal ini karena di dalam sel telur tertentu, beban mutasi bisa bervariasi. Beberapa sel telur mungkin membawa DNA mitokondria yang sedikit atau tidak memiliki potensi mutasi yang berbahaya, tetapi sebagian lainnya bisa saja membawa mitokondria dengan DNA yang hanya bermutasi.
Baca juga: Perjuangan Adriana, Lahirkan Bayi dalam Kondisi Mati Otak
Adapun pada bayi yang lahir dari 3 DNA ini tetap mewarisi sebagian besar DNA orangtuanya dan sedikit sekali atau sekitar 0,1 persen dari wanita kedua.