Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Pernah Jadi Mediator Perang Thailand-Kamboja pada 2011, Ada Peran SBY

Kompas.com - 28/07/2025, 19:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Baku tembak antara militer Thailand dan Kamboja di perbatasan kedua negara terjadi pada Kamis (24/7/2025).

Konflik antara Thailand dan Kamboja ini berakar sejak 1962, ketika kedua negara berebut kepemilikan Kuil Preah Vihear, sebuah kuil suci yang terletak di perbatasan.

Indonesia sendiri tercatat pernah menjadi mediator untuk mendamaikan konflik Thailand dan Kamboja pada 2011.

Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan mantan Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa menjadi dua sosok penting di balik mediator itu.

Lantas, bagaimana Indonesia menjadi mediator konflik Thailand dan Kamboja saat itu?

Baca juga: Diancam Donald Trump, Thailand dan Kamboja Pertimbangkan Gencatan Senjata

Peran Indonesia dalam konflik Thailand dan Kamboja

Peran sebagai mediator konflik Thailand dan Kamboja berawal ketika Indonesia menjadi Ketua ASEAN pada 2011.

Sebagai Ketua ASEAN, Indonesia diminta oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk membantu menyelesaikan konflik antar dua negara tersebut.

Upaya ini juga didukung oleh Mahkamah Internasional (ICJ) dan pemerintah Amerika Serikat.

Dikutip dari jurnal berjudul "Strategi Indonesia dalam Kepemimpinan ASEAN 2011 (Analisis Peran Indonesia sebagai Penengah Konflik Thailand-Kamboja 2008-2011" karya Tri Cahyo Utomo, dkk., pada 2013, Indonesia menempuh beberapa cara untuk membendung ketegangan konflik.

Baca juga: Penembakan Massal Terjadi di Pasar Or Tor Kor Thailand, 6 Orang Dilaporkan Tewas

Salah satunya adalah memfasilitasi pertemuan formal dan informal antara Thailand dan Kamboja.

Berikut ini peran Indonesia sebagai mediator konflik Thailand dan Kamboja:

  • Memfasilitasi pertemuan informal kedua negara di Jakarta
  • Memfasilitasi pertemuan kerangka Joint Border Committee (JBC) di Bogor
  • Memfasilitasi pertemuan trilateral disela-sela KTT ASEAN ke-18 di Jakarta
  • Mengadakan pertemuan formal Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM).

Seluruh pertemuan tersebut merupakan forum yang sifatnya informal dan formal demi menciptakan penyelesaian sengketa ASEAN berdasarkan pada Treaty of Amity and Cooperation (TAC) dan Piagam ASEAN.

Baca juga: Thailand Nyatakan Siap Gencatan Senjata dengan Kamboja, Apa Saja yang Sudah Terjadi?

Lika-liku Indonesia damaikan Thailand dan Kamboja

Niat baik Indonesia sebagai mediator konflik Thailand-Kamboja tidak berjalan dengan mulus.

Pada pertemuan kali pertama di acara informal Menlu ASEAN di Jakarta, Indonesia menawarkan solusi berupa penempatan sebuah tim observer di wilayah sengketa untuk memastikan kondisi di sana dan memperlancar proses negosiasi.

Penawaran ini mendapat persetujuan dari Kamboja, tetapi Thailand masih memerlukan verifikasi dan jawaban dari parlemen.

Halaman:


Terkini Lainnya
Media Vietnam dan Korsel Soroti Hasil Imbang Indonesia Vs Lebanon, Apa Kata Mereka?
Media Vietnam dan Korsel Soroti Hasil Imbang Indonesia Vs Lebanon, Apa Kata Mereka?
Tren
Kenapa Pejabat RI Sulit Mundur Meski Didesak Publik? Ini Penjelasan Sosiolog
Kenapa Pejabat RI Sulit Mundur Meski Didesak Publik? Ini Penjelasan Sosiolog
Tren
Kata Media Asing soal Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru, Singgung MBG dan Perlambatan Ekonomi
Kata Media Asing soal Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru, Singgung MBG dan Perlambatan Ekonomi
Tren
Kronologi Mahasiswa Indonesia di Belanda Meninggal Saat Dampingi Kunjungan Kerja Pejabat
Kronologi Mahasiswa Indonesia di Belanda Meninggal Saat Dampingi Kunjungan Kerja Pejabat
Tren
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Tren
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Tren
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
Tren
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau