Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Prediksi Hujan Lebat dan Angin Kencang 29 Juli–4 Agustus 2025, Terjadi di Mana Saja?

Kompas.com - 29/07/2025, 07:45 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya

Penulis

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa hujan lebat dan angin kencang berpotensi melanda beberapa wilayah Indonesia pada 29 Juli-4 Agustus 2025.

Menurut BMKG, hujan lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti tanah longsor dan banjir.

Dengan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG, masyarakat diimbau berhati-hati saat bepergian dan menghindari pohon, bangunan, atau infrastruktur yang rapuh ketika hujan lebat dan angin kencang terjadi.

Baca juga: BMKG Prediksi Hujan Lebat dan Angin Kencang 27–31 Juli 2025, Ini Wilayah Terdampak

Penyebab hujan lebat dan angin kencang 29 Juli-4 Agustus 2025

Dalam prospek cuaca mingguan yang dirilis pada Senin (28/7/2025), BMKG menjabarkan sejumlah faktor yang membuat Indonesia berpotensi dilanda hujan lebat dan angin kencang dalam beberapa hari ke depan.

Apa sajakah itu?

1. Pertumbuhan awan hujan

BMKG mendeteksi potensi pertumbuhan awan hujan di sebagian besar wilayah Indonesia berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini.

Menurut BMKG, potensi pertumbuhan awan akan meningkat pada 29 Juli-4 Agustus 2025.

Kondisi tersebut didukung oleh beberapa faktor, mulai dari skala regional hingga lokal yang secara kolektif menciptakan kondisi atmosfer yang labil dan kondusif untuk pembentukan awan-awan hujan dengan intensitas bervariasi.

Baca juga: Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 25-31 Juli 2025

2. Kondisi iklim global

BMKG juga melaporkan bahwa analisis kondisi iklim global menunjukkan El Niño-Southern Oscillation (ENSO) dan Dipole Mode berada pada kategori netral.

Nilai Southern Oscillation Index (SOI) yang juga berada pada fase positif (+7.5).

Namun, hal ini mengindikasikan adanya aliran massa udara dari Pasifik yang menambah suplai uap air ke wilayah Indonesia, khususnya di bagian timur.

3. Kombinasi gelombang

Di sisi lain, pantauan Outgoing Longwave Radiation (OLR) dan kombinasi antara gelombang ekuator Kelvin, gelombang Rossby Ekuator, serta Low Frequency menunjukkan kecenderungan peningkatan aktivitas konvektif yang signifikan.

Kondisi tersebut berpotensi terjadi di sebagian wilayah Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua pada akhir Juli hingga awal Agustus 2025.

Baca juga: BMKG: Hujan Lebat dan Angin Kencang 25-31 Juli 2025, Ini Wilayahnya

4. Konvergensi dan konfluensi

Daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) diprediksi terjadi dan memanjang dari Sumatera Selatan hingga Sumatera Barat, Kep. Riau, Selat Malaka, Laut Andaman, dan Samudra Hindia barat Lampung hingga barat Bengkulu.

Konvergensi juga diperkirakan terjadi di Jawa Timur hingga Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua Selatan, dan Papua Pegunungan hingga Papua Barat Daya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Media Vietnam dan Korsel Soroti Hasil Imbang Indonesia Vs Lebanon, Apa Kata Mereka?
Media Vietnam dan Korsel Soroti Hasil Imbang Indonesia Vs Lebanon, Apa Kata Mereka?
Tren
Kenapa Pejabat RI Sulit Mundur Meski Didesak Publik? Ini Penjelasan Sosiolog
Kenapa Pejabat RI Sulit Mundur Meski Didesak Publik? Ini Penjelasan Sosiolog
Tren
Kata Media Asing soal Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru, Singgung MBG dan Perlambatan Ekonomi
Kata Media Asing soal Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru, Singgung MBG dan Perlambatan Ekonomi
Tren
Kronologi Mahasiswa Indonesia di Belanda Meninggal Saat Dampingi Kunjungan Kerja Pejabat
Kronologi Mahasiswa Indonesia di Belanda Meninggal Saat Dampingi Kunjungan Kerja Pejabat
Tren
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Tren
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Tren
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
Tren
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau