KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial Instagram memperlihatkan air laut di bawah jembatan Suramadu, tepatnya di Selat Madura, tampak terpisah menjadi dua.
Dalam video tersebut, air laut yang ada di bawah jembatan Suramadu memang terlihat berbeda. Pada sebelah kiri air terlihat keruh kehitaman, sedangkan sebelah kanan tidak keruh dan tampak biru dari kejauhan.
“Viral air laut terpisah di jembatan Suramadu, fenomena apa? Pantesan ikan di Madura lebih enak,” tulis akun @ex***********id pada Kamis (26/6/2025).
Fenomena tersebut tentu mengundang pertanyaan, sebab air merupakan zat yang mudah larut satu sama lain.
Lantas, mengapa kedua air di bawah Jembatan Suramadu tidak bersatu? Dan benarkah fenomena ini memengaruhi rasa pada daging ikan?
Baca juga: Video Viral Mini Tsunami akibat Air Laut di Bali Sempat Surut, Ini Kata BMKG
Peneliti Oseanografi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof. Zainal Arifin mengatakan bahwa fenomena tersebut merupakan fenomena yang umum terjadi.
"Mungkin saja benar, itu sebenarnya fenomena umum di oseanografi atau bidang ilmu kelautan. Itu hanya perbedaan densitas air," jelas Zainal ketika dihubungi Kompas.com pada Selasa (12/8/2025).
Lebih lanjut, Zainal menjelaskan konsep dasarnya adalah berat jenis air tawar selalu lebih rendah dibandingkan air laut.
Karena itulah, air tawar akan berada di permukaan, sementara air laut berada di bawahnya.
"Jadi di atasnya coklat, kira-kira seukuran 30 cm sampai 1 meter, sementara itu di bawahnya bening secara alami. Di tengahnya itulah mixing zone atau daerah percampuran," kata Zainal.
Salinitas air tawar diketahui bernilai 0, sedangkan salinitas yang berada di Selat Madura umumnya sekitar 2,8.
Perbedaan inilah yang membuat air tawar dan air laut di lokasi tersebut tidak langsung bercampur.
"Air tawar rasanya tawar atau sedikit pahit, sedangkan air payau cenderung asin. Karena itu, fenomena seperti ini tergolong wajar," jelasnya.
Baca juga: Apakah Air Laut Surut Pasti Pertanda Tsunami? Ini Penjelasan BMKG
Zainal menjelaskan bahwa kondisi musim hujan akan membuat perbedaan warna air di bawah jembatan Suramadu semakin terlihat jelas.
Menurut dia, jembatan Suramadu berada tidak jauh dari muara Sungai Brantas dan Sungai Mas. Saat hujan deras, material dari kedua sungai tersebut dapat terbawa hingga ke Selat Madura.