Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Token Listrik Rp 200.000 untuk Pelanggan 900 VA dan 1.300 VA, Habis Berapa Hari?

Kompas.com - 24/08/2025, 20:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagian orang kerap penasaran dengan jumlah kilowatt hour (kWh) yang diperoleh saat membeli token listrik senilai Rp 200.000.

Rasa penasaran ini muncul karena angka kWh yang diterima tidak selalu sama, tergantung dari tarif listrik, daya rumah, hingga besarnya pajak dan biaya tambahan lainnya yang dikenakan.

Mengetahui besaran kWh dari pembelian token ini bisa membantu pengguna memperkirakan berapa banyak energi listrik yang bisa dipakai dan berapa lama pemakaian tersebut bisa bertahan.

Dengan begitu, masyarakat bisa lebih bijak dalam mengelola konsumsi listrik sehari-hari, sekaligus menyesuaikan kebiasaan penggunaan agar tetap hemat.

Lalu, berapa lama token listrik Rp 200.000 habis pada rumah berdaya 900 VA dan 1.300 VA?

Baca juga: Tips Hemat Beli Token Listrik Rp 250.000 untuk Daya 900 dan 1.300 VA

Token Rp 200.000 habis berapa hari?

Manajer Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN UID Jawa Timur, Dana Puspita Sari mengatakan, ada perbedaan kWh yang diterima jika membeli token listrik Rp 200.000 bagi rumah berdaya 900 VA atau 1.300 VA.

"Jumlah kWh yang didapat dari pembelian token listrik dipengaruhi oleh tarif listrik sesuai golongan daya yang digunakan pelanggan," ujar Dana saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/8/2025).

"Selain itu, jumlah kWh juga dipengaruhi oleh Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) serta biaya administrasi pembelian," lanjut dia.

Ia juga merinci besaran kWh yang diterima pada rumah dengan daya 900 VA subsidi, 900 VA tidak subsidi, dan 1.300 VA.

Baca juga: Lebih Untung Mana, Beli Token Listrik Rp 100.000 Lima Kali atau Rp 500.000 Langsung?

900 VA subsidi

Harga kWh listrik pada rumah berdaya 900 VA subsidi yakni Rp 605. Jika pelanggan membeli token listrik Rp 200.000, ia mendapat 291,74 kWh.

Misalnya, besaran penggunaan listrik pelanggan per hari adalah 5 kWh. Maka, token listrik Rp 200.000 akan habis pada rumah berdaya 900 VA subsidi selama 58 hari.

900 VA tidak subsidi

Harga kWh listrik pada rumah berdaya 900 VA tidak subsidi yakni Rp 1.352, sehingga token listrik Rp 200.000 akan mendapat 130,54 kWh.

Misalnya, suatu rumah tangga besaran penggunaan listriknya per hari adalah 5 kWh.

Maka, token listrik Rp 200.000 akan habis pada rumah berdaya 900 VA tidak subsidi selama 26 hari.

Baca juga: Beli Token Listrik Cuma Rp 20.000 Bisa Dapat Berapa kWh di Agustus Ini?

1300 VA

Harga kWh listrik pada rumah berdaya 1300 VA adalah Rp 1.445. Dengan demikian, pembelian token listrik Rp 200.000 akan mendapatkan 122,18 kWh.

Misalkan, suatu rumah tangga besaran penggunaan listriknya per hari adalah 5 kWh.

Maka, token listrik Rp 200.000 akan habis pada rumah berdaya 1300 VA selama 24 hari.

Baca juga: Daftar Harga Token Listrik yang Berlaku pada 4-10 Agustus 2025

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Tren
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Tren
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa 'Orang Seram'
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa "Orang Seram"
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau