Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UNS Gelar Edukasi Kesehatan Paru untuk Pekerja Mebel di Sragen

Kompas.com - 26/08/2025, 20:30 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

SRAGEN, KOMPAS.com – Puluhan pekerja mebel di Sragen mendapat bekal baru soal kesehatan paru dari tim pengabdian Universitas Sebelas Maret (UNS). 

Program ini digelar di Koperasi Usaha Bersama (KUB) Sambirembe, Kecamatan Kalijambe, pada Minggu (27/7/2025).

Kegiatan tersebut diberi tajuk “Upaya Peningkatan Pengetahuan Mengenai Penyakit Paru Akibat Kerja, Bahaya Merokok, dan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)”.

Baca juga: Dokter Paru Ungkap Efek Uap Rokok Obat: Bisa Sebabkan Iritasi dan Alergi

Program ini merupakan bagian dari Hibah Grup Riset UNS yang berfokus pada kesehatan, penyakit tropis, gizi, dan obat-obatan.

Fokusnya adalah membantu pekerja memahami risiko penyakit paru akibat paparan debu kayu yang sehari-hari mereka hadapi.

Risiko tinggi, kesadaran masih rendah

Hasil survei awal tim UNS menemukan sebagian besar pekerja mebel belum paham risiko kesehatan di tempat kerja.

Sebanyak 75 persen responden tidak mengetahui bahaya debu kayu, sementara hanya 20 persen yang rajin memakai masker saat bekerja.

Ditambah lagi, mayoritas pekerja masih aktif merokok.

"Melihat tingginya risiko penyakit paru yang dihadapi, kami merasa perlu turun langsung dengan edukasi dan pemeriksaan," kata dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P(K), salah satu anggota tim.

Menurutnya, intervensi ini penting agar pekerja bisa lebih terlindungi di masa depan.

"Program ini tidak hanya memberikan pengetahuan tentang bahaya yang mereka hadapi setiap hari, tetapi juga memberikan solusi praktis melalui edukasi penggunaan APD yang benar dan kampanye berhenti merokok untuk memberikan perlindungan optimal bagi kesehatan paru mereka dalam jangka panjang," imbuhnya.

Baca juga: Sering Telat Dideteksi, Ini Tanda-tanda Kanker Paru Sebelum Menyebar

Belajar, praktek, dan cek kesehatan gratis

Sekitar 88 pekerja dari tiga unit usaha, yakni Jaya Abadi, Maju Bersama, dan Karya Sejahtera, mengikuti rangkaian acara.

Mereka mendapat materi interaktif soal bahaya debu kayu dan merokok, praktik langsung cara memakai APD dengan benar, hingga skrining kesehatan paru lewat kuesioner dan pemeriksaan fisik.

Tak hanya teori, tim UNS juga mengukur pemahaman peserta lewat pre-test dan post-test.

Cara ini dipakai untuk melihat seberapa jauh pengetahuan pekerja meningkat setelah ikut kegiatan. Harapannya, edukasi ini mendorong perubahan kebiasaan kerja menjadi lebih aman.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Warga di Ponorogo Bayar PBB Pakai Hasil Panen Pisang Cavendish, Bisa Ditiru Daerah Lain?
Warga di Ponorogo Bayar PBB Pakai Hasil Panen Pisang Cavendish, Bisa Ditiru Daerah Lain?
Tren
Media Vietnam dan Korsel Soroti Hasil Imbang Indonesia Vs Lebanon, Apa Kata Mereka?
Media Vietnam dan Korsel Soroti Hasil Imbang Indonesia Vs Lebanon, Apa Kata Mereka?
Tren
Kenapa Pejabat RI Sulit Mundur Meski Didesak Publik? Ini Penjelasan Sosiolog
Kenapa Pejabat RI Sulit Mundur Meski Didesak Publik? Ini Penjelasan Sosiolog
Tren
Kata Media Asing soal Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru, Singgung MBG dan Perlambatan Ekonomi
Kata Media Asing soal Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru, Singgung MBG dan Perlambatan Ekonomi
Tren
Kronologi Mahasiswa Indonesia di Belanda Meninggal Saat Dampingi Kunjungan Kerja Pejabat
Kronologi Mahasiswa Indonesia di Belanda Meninggal Saat Dampingi Kunjungan Kerja Pejabat
Tren
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Tren
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Tren
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
Tren
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau