Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bikin Menggigil, BMKG Ungkap Wilayah Paling Dingin di Indonesia Akhir Agustus 2025

Kompas.com - 28/08/2025, 14:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya

Penulis

KOMPAS.com - Direktur Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andri Ramdhani mengatakan, beberapa wilayah di Indonesia memang mengalami kondisi yang relatif dingin pada malam hingga dini hari.

Hal tersebut dikatakan Andri berdasarkan data suhu minimum dari sejumlah stasiun BMKG.

Sebelumnya, beberapa warganet di media sosial X mengeluhkan dinginnya suhu di tempat tinggalnya dalam beberapa hari terakhir.

Padahal, wilayah Indonesia sudah dilanda fenomena suhu dingin pada awal Juli dan awal Agustus 2025.

Baca juga: Indonesia Kembali Dilanda Suhu Dingin Akhir Agustus 2025: Penyebab dan Wilayah Terdampak

Wilayah Indonesia dengan suhu terdingin

Andri mengungkap beberapa wilayah yang mengalami suhu terdingin di Indonesia, berdasarkan pantauan BMKG per Rabu (27/8/2025).

Suhu minimum yang tercatat di Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 11,4 derajat Celsius.

Selain itu, pengamatan BMKG di Enarotali, Kabupaten Paniai, Papua Tengah menunjukkan suhu yang tercatat di wilayah ini menyentuh 14,8 derajat Celsius.

Suhu dingin juga terjadi di Silangit, Sumatera Utara dengan temperatur sebesar 15,0 derajat Celsius.

“Nilai-nilai ini menunjukkan udara yang cukup sejuk–dingin, khususnya untuk kawasan dataran tinggi,” jelas Andri kepada Kompas.com, Rabu (27/8/2025).

Baca juga: Warganet Mengeluh Menggigil akibat Suhu Dingin 2025, BMKG Ungkap Penyebabnya

Penyebab suhu dingin akhir Agustus 2025

Andri menerangkan, fenomena turunnya suhu minimum pada akhir Agustus 2025 bukan hal yang luar biasa, melainkan dipengaruhi oleh faktor musiman.

Selama musim kemarau, kondisi atmosfer cenderung lebih cerah dan kering sehingga radiasi gelombang panjang dari permukaan Bumi lebih mudah dilepaskan ke atmosfer pada malam hari.

Kondisi tersebut membuat pendinginan permukaan lebih intensif sehingga suhu dini hari menjadi relatif rendah.

Dengan demikian, fenomena suhu dingin dalam beberapa hari terakhir serupa dengan yang terjadi pada awal Agustus lalu karena masih berkaitan dengan karakteristik puncak musim kemarau.

“Sementara itu, untuk tanda berakhirnya musim kemarau, umumnya perlu dilihat dari pola hujan yang konsisten meningkat di wilayah tertentu, bukan hanya dari indikasi suhu minimum,” kata Andri.

“Saat ini, data suhu rendah lebih tepat dikaitkan dengan proses pendinginan malam khas musim kemarau, bukan sinyal langsung peralihan musim,” tambahnya.

Baca juga: Fenomena Bediding Melanda, Suhu Dingin di Sejumlah Wilayah Sentuh 4,3 Derajat Celsius

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Kata Media Asing soal Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru, Singgung MBG dan Perlambatan Ekonomi
Kata Media Asing soal Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru, Singgung MBG dan Perlambatan Ekonomi
Tren
Kronologi Mahasiswa Indonesia di Belanda Meninggal Saat Dampingi Kunjungan Kerja Pejabat
Kronologi Mahasiswa Indonesia di Belanda Meninggal Saat Dampingi Kunjungan Kerja Pejabat
Tren
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Tren
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Tren
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
Tren
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau