Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Perlu Lebih Dengarkan Aspirasi dan Masyarakat Tahan Diri...

Kompas.com - 01/09/2025, 06:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menyatakan keprihatinan atas meningkatnya aksi kekerasan dan tindakan anarkis yang terjadi di sejumlah daerah dalam beberapa hari terakhir.

Menurut KWI, kondisi itu muncul akibat kekecewaan besar masyarakat terhadap perkataan, perbuatan, dan kebijakan pemerintah, wakil rakyat, serta aparat yang dinilai tidak bijaksana dan tidak adil.

“Sebagai warga negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, marilah kita mawas diri, menahan diri, dan melakukan aksi nyata yang membuahkan rasa aman dan nyaman bagi seluruh rakyat Indonesia,” ajak KWI dalam pernyataan sikap yang diterima Kompas.com, Minggu (31/8/2025).

Baca juga: Minta Polisi Tahan Diri Saat Kawal Demo, YLBHI: Hadapilah Rakyat dengan Humanis

Keprihatinan dan harapan

Dalam pernyataan itu, KWI menyampaikan lima poin sikap berisi keprihatinan dan harapan sebagai berikut:

1. Belasungkawa untuk korban

Perkumpulan uskup se-Indonesia itu pertama-tama menyampaikan duka mendalam kepada masyarakat yang menjadi korban dalam aksi demonstrasi belakangan ini.

“Kami menyampaikan rasa duka yang mendalam terhadap saudara-saudari yang mengalami cedera bahkan kehilangan nyawa ketika memperjuangkan kebenaran dan keadilan serta saat mengungkapkan belarasa pada yang terluka dan menderita,” bunyi pernyataan itu.

2. Seruan kepada Pemerintah

KWI berharap kepada lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif dengan rendah hati lebih mendengarkan aspirasi masyarakat.

"Kami mengimbau kepada semua lembaga untuk dengan rendah hati lebih mendengarkan dan memperjuangkan harapan dan kepentingan masyarakat, terutama saudara-saudari kita yang rentan, miskin, dan mengalami ketidak-adilan," ungkap mereka.

KWI juga menyerukan agar pemerintah berani mengoreksi, bahkan membatalkan, kebijakan maupun tindakan yang mencederai rasa keadilan rakyat serta menambah beban hidup masyarakat.

Selain itu, pemerintah diharapkan untuk sungguh-sungguh menunjukkan tanda nyata bahwa cita-cita kemerdekaan sedang diupayakan, bukan hanya melalui pidato, melainkan juga lewat tata kelola yang transparan, akuntabel, dan kredibel.

Baca juga: Saran untuk Presiden, DPR, dan Polri untuk Redam Kemarahan Publik...

3. Ajakan kepada aparat keamanan

KWI meminta aparat keamanan untuk benar-benar berperan sebagai pengayom seluruh warga.

“Kami mengajak aparat keamanan untuk selalu mengedepankan cara-cara humanis dalam menghadapi aksi massa,” tulis KWI.

4. Sikap kritis terhadap kebijakan

KWI menegaskan akan tetap bersikap kritis terhadap pemerintah, DPR, dan lembaga peradilan.

Tujuannya, agar setiap kebijakan dan tindakan berpihak pada kepentingan rakyat serta sejalan dengan nilai-nilai bangsa.

5. Apresiasi bagi pejuang kebaikan

KWI menyampaikan terima kasih kepada semua individu, organisasi, maupun institusi yang memperjuangkan kebenaran dengan cara damai.

Halaman:


Terkini Lainnya
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Tren
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
Tren
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau