Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Temukan Proses Pembuatan Kayu Jadi Lebih Kuat daripada Baja, Bagaimana Prosesnya?

Kompas.com - 01/09/2025, 13:00 WIB
Muhammad Iqbal Amar,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah terobosan ilmiah muncul dari kolaborasi antara University of the Basque Country (EHU), Wuhan University dan Chinese Academy of Sciences.

Terinspirasi oleh proses alami pembentukan kayu fosil, para peneliti berhasil menciptakan material kayu baru bernama BioStrong Wood.

Kayu hasil rekayasa tersebut memiliki kekuatan mekanis melebihi baja tahan karat.

Dilansir dari Phys.org, Kamis (24/7/2025), dengan kombinasi perlakuan mekanis, kimia, dan biologis, termasuk penggunaan jamur pengurai kayu, struktur internal kayu dimodifikasi hingga mencapai daya tahan luar biasa. 

Tidak hanya lebih tangguh secara fisik, material ini juga tahan terhadap kelembapan, suhu ekstrem, serta guncangan termal dari minus 196 hingga 120 derajat Celsius. 

Uji kekuatan tarik bahkan menunjukkan performa yang mengungguli baja SAE 304, jenis baja yang biasanya mengandalkan bahan langka dan beracun seperti kromium dan nikel.

Baca juga: Ketika Leluhur Jawa Disebut Pengguna Kayu Jati, tapi Generasi Masa Kini Hanya Pengguna Kayu Mahoni...

BioStrong Wood, kayu ramah lingkungan yang menyaingi baja

Penelitian terbaru yang diterbitkan di jurnal Science Advances pada Rabu (23/7/2025) ini juga mengungkap material kayu baru yang tidak hanya kuat, tetapi juga berkontribusi besar pada penurunan emisi karbon. 

Material bernama BioStrong Wood ini terbukti menyerap lebih banyak karbon daripada yang dihasilkan selama proses produksinya. 

Setiap 1 kilogram BioStrong Wood mampu menyerap sekitar 1,2 kilogram karbon dioksida bersih, bahkan setelah memperhitungkan penggunaan energi, bahan kimia, dan budidaya jamur.

Jejak karbon ini sangat kontras dengan baja, yang justru melepaskan sekitar 1,9 kilogram karbon dioksida untuk setiap 1 kilogram yang diproduksi. 

Baca juga: Apakah Kayu Manis Bagus untuk Ginjal?

Bahkan, bahan komposit seperti serat kaca memiliki jejak karbon lebih besar lagi, yakni sekitar 5 kilogram karbon dioksida per kilogram. 

Secara biaya, BioStrong Wood diperkirakan hanya memerlukan sekitar 2 yuan China (sekitar Rp 4.571) per kilogram.

Biaya ini menjadikannya jauh lebih murah dibandingkan dengan polimer kelas dirgantara, dan masih kompetitif dengan kayu lapis biasa.

“Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa dimungkinkan untuk menghasilkan material dengan kekuatan sangat tinggi, namun tetap terjangkau secara ekonomi dan ramah lingkungan,” kata Profesor Erlantz Lizundia dari University of the Basque Country.

Baca juga: Potensi Manfaat Mengonsumsi Kayu Manis untuk Pengobatan Diabetes

Potensi besar dari kayu berbasis jamur

Halaman:


Terkini Lainnya
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Tren
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Tren
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa 'Orang Seram'
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa "Orang Seram"
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau