Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Tombol P1, P2, P3 Disebut Bisa Jadi Celah Kecurangan SPBU, Ini Kata Pertamina

Kompas.com - 02/09/2025, 10:00 WIB
Muhammad Iqbal Amar,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belakangan lini masa Instagram dipenuhi unggahan yang membahas tips dan trik membeli bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pertamina.

Sebuah video yang diunggah oleh akun @wargabahag*** menyinggung cara pengisian BBM dengan nominal tertentu dan ramai menuai respons publik.

Dalam unggahan tersebut, narator yang merupakan petugas Pertamina menyebut bahwa konsumen sebaiknya tidak membeli BBM dengan nominal bulat seperti Rp 10 ribu, Rp 20 ribu, atau Rp 30 ribu.

Alasannya, jika jumlah pembelian sedikit dilebihkan, misalnya Rp 11 ribu atau Rp 12 ribu, volume BBM yang keluar bisa berbeda.

Baca juga: Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, BP AKR, dan Vivo yang Berlaku Mulai 1 September 2025

Meski disampaikan dengan nada bercanda, informasi itu justru memicu diskusi beragam di kalangan warganet.

Ada yang menilai ucapan tersebut masuk akal, karena secara logika jumlah BBM yang diterima memang akan berbeda mengikuti nilai rupiah yang dibayarkan.

"Ya emang beda lah, 10 dan 13 ribu," komentar akun @@suhai***.

Namun, sebagian lain justru menyoroti kemungkinan adanya praktik kecurangan dalam proses pengisian BBM, terutama terkait pengisian dengan tombol manual (tombol angka pengisian) dan otomatis (P1, P2, P3).

Diskusi pun semakin melebar, hingga menyinggung pengaturan tombol pada dispenser di SPBU Pertamina.

Baca juga: Resmi, Ini Harga BBM Pertamina per 1 September 2025

Dalam obrolan warganet, muncul anggapan bahwa penggunaan tombol otomatis yang dikenal sebagai P1, P2, dan P3 berpotensi dimanfaatkan untuk mengurangi volume BBM.

Tombol ini biasanya dipakai operator untuk mempercepat pengisian dengan nominal tertentu, seperti Rp 10 ribu atau Rp 20 ribu.

Kalau isi Rp 11 ribu misalnya, harus diinput manual. Nah, kecurangannya bisa muncul di tombol otomatis. Seharusnya Rp 10 ribu setara 1.000 ml, tapi kalau sudah di-setting, bisa saja yang keluar hanya 950 ml,” tulis salah satu komentar dari pengguna akun @a_a*** yang mendapatkan belasan ribu like.

Baca juga: Pakai BBM Tak Sesuai Spesifikasi Bisa Bikin Kerusakan Teknis Serius, Ini Penjelasan Pakar

Tombol otomatis pengisian P1-P3 bukan jumlah BBM

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth Marchelino Verieza, menegaskan bahwa sistem tersebut dirancang untuk memastikan konsistensi volume yang diterima pelanggan.

“P1 sampai P3 adalah pengaturan kecepatan pada nozzle, bukan jumlah BBM. Jika antrean padat, operator bisa menggunakan P3 untuk mempercepat layanan. Tapi jumlah BBM yang keluar tetap sama karena SPBU melakukan tera dan pengetesan setiap hari,” jelas Roberth kepada Kompas.com, Senin (1/9/2025).

Baca juga: Ramai soal Kecepatan Pengisian Nozzle Bisa Pengaruhi Takaran BBM, Ini Kata Pertamina

Menurutnya, volume BBM yang diterima konsumen murni tergantung pada nominal pembelian, bukan metode pengisian.

Halaman:


Terkini Lainnya
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Tren
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Tren
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa 'Orang Seram'
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa "Orang Seram"
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau