YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang Idul Adha, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo meminta masyarakat untuk membawa wadah sendiri saat mengambil daging hewan kurban.
Langkah ini diambil guna mengurangi penggunaan bahan anorganik dalam pembungkusan daging kurban.
“Harapan saya ketika di kota (Yogyakarta) keterbatasan pakai daun ya pakai hal-hal yang bisa diserap bukan anorganik. Sekarang kan ada plastik organik bisa dipakai, daun bisa dipakai,” ujar Hasto di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (5/6/2025).
Baca juga: Pemkot Yogyakarta Imbau Warga Pakai Daun Jati untuk Bungkus Daging Kurban, Ini Alasannya
Hasto juga menyampaikan bahwa dalam proses penyembelihan hewan kurban, pihaknya telah meminta bantuan dari Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk membantu warga.
Hal ini penting mengingat limbah dari penyembelihan hewan dilarang dibuang ke saluran air hujan dan harus dimasukkan ke saluran limbah.
Namun, saluran limbah sering mengalami penyumbatan, sehingga diperlukan penyemprotan air untuk mengembalikan kelancaran aliran.
“Keluhan warga kalau dimasukkan ke saluran limbah sering macet karena kotoran sapi kambing perlu diflushing pakai penyemprot yang dimiliki damkar. Maka kami kemarin sudah koordinasi dengan damkar,” bebernya.
Pada Idul Adha kali ini, Pemkot Yogyakarta membeli satu sapi seberat sekitar 800 kilogram dari Kabupaten Gunungkidul.
“Kita salurkan ke panti di daerah Giwangan, beratnya hanya 80 kilogram. Kalau bantuan gubernur dan pak presiden sampai 900 kilogram,” tuturnya.
Hasto menambahkan, hewan kurban dari bantuan presiden, gubernur, dan lainnya juga akan didistribusikan kepada penggerobak.
“1.136 dan kami siap karena sapinya ada 15, target saya satu penggerobak dapat satu setengah kilogram. Daging 1 kilo sisanya ada lain-lain,” jelasnya.
Baca juga: Marak Arisan Kurban Sapi, Penjualan Kambing dan Domba di Kebumen Lesu
Untuk menghindari antrean, daging kurban akan disalurkan kepada penggerobak melalui kelurahan masing-masing.
“Dagingnya kita antar ke kelurahan kan ada by name. Selain itu juga masyarakat umum dan masjid, ke panti,” kata Hasto.
Sementara itu, Ketua Panitia Kurban Masjid Gedhe Kauman, Bagus Ahmad Wildani, menyatakan bahwa tahun ini ada tiga tempat penyembelihan hewan kurban.
“Yang utama di masjid ini (Masjid Gedhe Kauman) ada 11 sapi dan kambing, sementara yang masuk 16,” katanya.
Lokasi lainnya terdapat di dekat makam KH Dahlan dengan total 6 sapi dan 29 kambing, serta di titik penyembelihan sisi timur dengan 4 sapi dan 4 kambing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.