BANDUNG BARAT, KOMPAS.com – Relawan kemanusiaan yang membantu penanganan keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, nyaris mengonsumsi makanan siap saji kedaluwarsa.
Paket makanan dengan label bantuan Kementerian Sosial RI Tahun 2024 itu berisi menu "Gulai Ikan".
Di kemasannya tercantum jelas keterangan "baik digunakan sebelum 17 Agustus 2025".
Sejumlah relawan yang bersiaga di halaman parkir ambulans mengaku sempat menerima paket makanan siap saji kedaluwarsa tersebut.
Baca juga: Dinkes: Korban Keracunan Massal MBG di Bandung Barat Tembus 842 Siswa
Dewi (35), relawan asal Kecamatan Gununghalu, mengatakan ia awalnya hendak memakannya karena dianggap bekal dari petugas di lapangan.
"Iya, tadi disuruh ambil sama petugas, katanya itu makanan untuk relawan," ujar Dewi saat ditemui di lokasi, Rabu (24/9/2025).
Namun, niat itu langsung urung setelah ia membaca masa kedaluwarsa pada kemasan.
Dewi mengaku khawatir bila makanan itu justru membahayakan kesehatan.
"Saya malah baru tahu. Lihat masa berlakunya sudah kedaluwarsa, saya jadi tak berani makan. Takut ada apa-apa," ucapnya.
Baca juga: Sorot Manajemen Buruk Keracunan MBG, Dedi Mulyadi: Masak Jam 1 Malam, Disajikan Jam 12 Siang
Kabar soal makanan kedaluwarsa itu cepat menyebar di antara relawan yang sedang sibuk membantu ratusan korban keracunan MBG.
Mereka khawatir, alih-alih menjaga stamina, bantuan itu justru berpotensi menambah jumlah korban keracunan makanan.
Penanggung jawab Lumbung Pangan Sosial Cibenda, Abdulrohman, membenarkan adanya paket makanan siap saji kedaluwarsa yang sempat terbawa keluar.
Namun, Abdulrohman menegaskan bantuan makanan cepat saji itu belum sempat diedarkan secara resmi.
"Itu sebetulnya kebawa, belum diedarkan dan memang belum dibagikan kepada relawan. Sudah dibawa kembali ke lumbung sosial," kata Abdulrohman.
Baca juga: Kekhawatiran Dedi Mulyadi Usai Jabar Jadi Daerah Terbanyak Keracunan MBG
Ia menjelaskan, makanan tersebut merupakan stok lama dari Kementerian Sosial yang diterima sejak Oktober 2024.
Kesalahan distribusi terjadi karena kemasan makanan siap saji serupa dengan kemasan bantuan makanan ringan.
"Jadi, packaging bantuan makanan ringan yang harusnya dibawa itu sama dengan kemasan makanan saji kadaluwarsa. Intinya terbawa, tetapi sudah kami tarik kembali," tuturnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang