CIANJUR, KOMPAS.com – Setelah empat tahun berpindah-pindah pekerjaan di sektor nonformal, Nova (22), lulusan salah satu SMK swasta di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, akhirnya mendapatkan pekerjaan tetap di sektor industri formal.
Saat ini, Nova bekerja sebagai karyawan pabrik di kawasan industri Sukaluyu, Cianjur, dengan standar Upah Minimum Kabupaten (UMK).
“Sudah mau setahun kerja di sini. Dulu melamarnya aplikasi yang SIAPkerja itu,” ungkap Nova kepada Kompas.com melalui sambungan telepon pada Senin (20/10/2025) malam.
Baca juga: Apindo Minta Pengusaha Aktif di Nyari Gawe: Jangan Sampai Hanya Ramai oleh Pelamar
Ia menjelaskan, aplikasi tersebut sangat membantu dalam proses pencarian pekerjaan.
Nova tidak perlu mengantre panjang untuk mengirimkan berkas lamaran, dan dapat dengan mudah mencari lowongan pekerjaan yang sesuai.
“Hanya saja sebagai pencari kerja harus teliti saat memasukkan kata kunci supaya mendapatkan loker atau posisi yang diinginkan,” tambahnya.
Nova mengungkapkan, dengan aplikasi ini, ia tidak perlu mengurus dokumen syarat pencari kerja seperti kartu kuning ke kantor Dinas Tenaga Kerja setempat.
“Sekarang cukup dengan scan barcode saja, dan berkas-berkas lamarannya semua format PDF dan cukup di-scan. Lebih memudahkan, sih,” jelasnya.
Baca juga: 79 Ribu Warga Daftar Nyari Gawe, Terobosan Dedi Mulyadi Kurangi Pengangguran di Jabar
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertans) Kabupaten Cianjur, Hero Laksono menyatakan, penggunaan platform digital seperti aplikasi SIAPKerja dari Kementerian Ketenagakerjaan mulai dimanfaatkan para pencari kerja.
Namun, ia mengakui, informasi ini belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan upaya sosialisasi yang lebih masif dan berkelanjutan.
“Kalau di kalangan lulusan SMK dan bursa kerja khusus sebenarnya sudah tidak asing lagi. Mereka benar-benar memanfaatkan aplikasi tersebut saat mencari pekerjaan,” kata Hero saat ditemui di ruang kerjanya, Senin petang.
Ia menambahkan, aplikasi tersebut memudahkan masyarakat untuk mencari pekerjaan di sektor formal berdasarkan kompetensi lulusan, sehingga sesuai dengan harapan mereka.
“Melalui aplikasi itu, pencari kerja bisa mencari banyak bursa lowongan kerja. Tak hanya di lingkup Cianjur saja, namun dari berbagai wilayah, di seluruh Indonesia,” jelas Hero.
Selain itu, masyarakat tidak lagi perlu mengurus kartu pencari kerja atau AK1, karena sudah ada sistem scan barkode yang disediakan Kemenaker.
“Meski begitu, dengan sistem tersebut kadang membuat kami kesulitan mendeteksi serapan pekerja baru. Idealnya, mereka yang telah diterima bekerja melaporkan kepada kami agar bisa dicatat sebagai bagian dari penurunan angka pengangguran terbuka di Cianjur,” tutup Hero.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang