Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Kerumunan, Bursa Tenaga Kerja di Cianjur Terapkan Hybrid System

Kompas.com - 20/10/2025, 23:00 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memastikan tidak akan memfasilitasi bursa tenaga kerja secara langsung karena dinilai berpotensi menimbulkan kerumunan.

Sebagai gantinya, lowongan pekerjaan massal akan dibuka secara daring.

Calon pencari kerja cukup mengirimkan berkas lamaran melalui surat elektronik atau aplikasi yang disediakan oleh masing-masing perusahaan.

Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertans) Kabupaten Cianjur, Hero Laksono, mengemukakan bahwa kebijakan tersebut telah dikomunikasikan dan disepakati pihak perusahaan.

Baca juga: Harapan di Ujung Scan Barcode: Cerita Warga Cianjur Raih Pekerjaan Lewat Aplikasi

"Lebih tepatnya sistem hybrid, ya. Tidak boleh membuka bursa tenaga kerja secara langsung. Namun, untuk proses lanjutan seperti sesi wawancara, itu dipersilakan tatap muka dengan pembatasan melalui pengaturan jadwalnya," ujar Hero kepada Kompas.com di ruang kerjanya, Senin (20/10/2025) petang.

Kebijakan ini, menurut Hero, supaya menghindari hal yang tidak diinginkan, seperti aksi saling dorong, berdesak-desakan, hingga jatuh korban pingsan.

"Termasuk gangguan lalu lintas, jalanan menjadi macet seperti kejadian lowongan kerja di salah satu toko busana beberapa waktu lalu," kata dia.

Hero menyarankan masyarakat menggunakan aplikasi pencari kerja berbasis digital seperti SIAPKerja.id Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) RI.

Melalui aplikasi tersebut, para pencari kerja di Cianjur dapat memperoleh banyak informasi lowongan kerja di seluruh wilayah di Indonesia.

Baca juga: Di Balik Polemik dan Kasus Keracunan, Program MBG Hadirkan Manfaat di Cianjur

"Sehingga tidak terfokus mencari pekerjaan di Cianjur saja karena memang kondisinya terbatas, mengingat Cianjur ini bukan daerah industri, ya," ucapnya.

Hero menambahkan, selain memudahkan masyarakat untuk mencari pekerjaan di sektor formal berdasarkan kompetensi lulusan, pencari kerja juga tidak lagi perlu mengurus kartu pencari kerja atau AK1, karena sudah ada sistem scan barcode yang disediakan Kemenaker.

"Namun, memang informasi mengenai aplikasi ini belum menyasar ke seluruh lapisan masyarakat sehingga diperlukan upaya sosialisasi yang lebih masif dan berkelanjutan," ujar Hero.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
44 Siswa Luka-Luka Imbas Atap SMKN 1 Gunung Putri Ambruk
44 Siswa Luka-Luka Imbas Atap SMKN 1 Gunung Putri Ambruk
Bandung
Bandung Barat Siaga Darurat Bencana, 11 Kecamatan Ditetapkan Rawan Longsor
Bandung Barat Siaga Darurat Bencana, 11 Kecamatan Ditetapkan Rawan Longsor
Bandung
Dana MBG Raib Rp 1 Miliar, Kepala SPPG di Bandung Barat Diduga Kena Tipu, 53 Pekerja Dirumahkan
Dana MBG Raib Rp 1 Miliar, Kepala SPPG di Bandung Barat Diduga Kena Tipu, 53 Pekerja Dirumahkan
Bandung
Dedi Mulyadi Rancang Digitalisasi Pajak Tambang: Warga Sekitar Banyak yang Miskin
Dedi Mulyadi Rancang Digitalisasi Pajak Tambang: Warga Sekitar Banyak yang Miskin
Bandung
Dedi Mulyadi Minta Maaf Atap SMKN 1 Gunung Putri Bogor Roboh: Pemprov Jabar Bertanggung Jawab
Dedi Mulyadi Minta Maaf Atap SMKN 1 Gunung Putri Bogor Roboh: Pemprov Jabar Bertanggung Jawab
Bandung
Saldo Rp 1 Miliar SPPG di Bandung Barat Lenyap, Operasional MBG Dihentikan
Saldo Rp 1 Miliar SPPG di Bandung Barat Lenyap, Operasional MBG Dihentikan
Bandung
Pertamina Hentikan Suplai Pertalite di Tasikmalaya, Tercampur Air Saat Hujan Deras
Pertamina Hentikan Suplai Pertalite di Tasikmalaya, Tercampur Air Saat Hujan Deras
Bandung
Atap Kelas SMKN 1 Gunung Putri Bogor Ambruk, Siswa Terluka
Atap Kelas SMKN 1 Gunung Putri Bogor Ambruk, Siswa Terluka
Bandung
Siapkan Kredit Tanpa DP bagi Sopir Tambang, Dedi Mulyadi: Jangan Hanya Pengusaha yang Kaya
Siapkan Kredit Tanpa DP bagi Sopir Tambang, Dedi Mulyadi: Jangan Hanya Pengusaha yang Kaya
Bandung
Viral Video Wali Murid Lapor Sayur MBG di SDN Argapura Cirebon Basi
Viral Video Wali Murid Lapor Sayur MBG di SDN Argapura Cirebon Basi
Bandung
Serangan Brutal di Ciamis, Korban yang Tewas Ternyata Kakak Pelaku
Serangan Brutal di Ciamis, Korban yang Tewas Ternyata Kakak Pelaku
Bandung
Banjir Dayeuhkolot Bandung: 2000 KK Terdampak, Tinggi Muka Air Level Siaga
Banjir Dayeuhkolot Bandung: 2000 KK Terdampak, Tinggi Muka Air Level Siaga
Bandung
Aksi Preman Asal Bandung di Tol Cisumdawu, Todongkan Senjata, Pukuli hingga Curi HP Korban
Aksi Preman Asal Bandung di Tol Cisumdawu, Todongkan Senjata, Pukuli hingga Curi HP Korban
Bandung
Dedi Mulyadi Tawarkan Kredit Mobil Tanpa DP bagi Sopir Tambang, Warga: Mau!
Dedi Mulyadi Tawarkan Kredit Mobil Tanpa DP bagi Sopir Tambang, Warga: Mau!
Bandung
Butuh Rp 9 Miliar Atasi Banjir, Pemkab Bandung Libatkan Swasta
Butuh Rp 9 Miliar Atasi Banjir, Pemkab Bandung Libatkan Swasta
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau