DENPASAR, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali mengoreksi jumlah korban meninggal dunia akibat banjir, dari awalnya 18 orang menjadi 17 orang.
"Terdapat koreksi jumlah satu orang karena double pencatatan," kata Kepala Pelaksana BPBD Bali I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya di Denpasar, Bali, Jumat (12/9/2025).
Koreksi tersebut dipaparkan BPBD Bali ketika menerima kunjungan Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai yang ingin mengetahui gambaran umum kondisi dan penanganan korban banjir di sela kunjungan kerja di Pulau Dewata.
Dalam kesempatan itu, Teja memaparkan data sementara per Jumat (12/9) yang diperbarui pukul 14.00 Wita dan dikonfirmasi kembali pukul 20.00 Wita.
Baca juga: Bali Dilanda Banjir, Penerbangan Surabaya-Denpasar Terpantau Normal
BPBD Provinsi Bali mencatat, jumlah korban meninggal dunia akibat banjir mencapai 17 orang dan lima orang dalam pencarian.
Rinciannya, 11 orang meninggal dunia di Denpasar, Jembrana (2), Gianyar (3) dan Badung (1).
Adapun estimasi jumlah bangunan yang mengalami kerusakan mencapai 515 unit, paling banyak di Kota Denpasar mencapai 475 bangunan.
Kemudian, di Tabanan ada 29 unit, Karangasem 6 bangunan, Gianyar 2 bangunan dan Bangli ada 3 bangunan.
Jumlah pos pengungsian di Denpasar hingga Jumat ini pukul 12.00 Wita mencapai enam pos dengan jumlah pengungsi bertahan di posko mencapai 188 orang.
Baca juga: Tim SAR Duga Ada 1 Keluarga di Mengwi Bali Masih Tertimbun di Reruntuhan Bangunan
Pos pengungsian itu yakni di SD 25 Pemecutan sebanyak delapan orang, Banjar Sedana Mertha Ubung sebanyak 24 orang, Banjar Dakdakan Peguyangan sebanyak 48 orang.
Selain itu, di Banjar Kesambi Kesiman ada 43 orang, Posko Pulau Misol ada 45 orang, dan Banjar Tohpati ada 20 orang.
Saat ini Provinsi Bali dalam masa tanggap darurat pasca-bencana banjir yang ditetapkan selama satu minggu sejak Rabu (10/9).
Pada masa tanggap darurat itu, pemerintah fokus evakuasi korban dan pemenuhan kebutuhan logistik bagi para pengungsi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang