Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Amankan Tamu Negara WWF-10 di Balik Pemagaran oleh GWK

Kompas.com - 02/10/2025, 17:21 WIB
Ni Ketut Sudiani,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com – Perhelatan Gala Dinner World Water Forum (WWF) ke-10 di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) menjadi awal mula rencana pemasangan tembok pagar yang berbatasan dengan permukiman warga Banjar Gede Giri Darma, Desa Ungasan, Kabupaten Badung.

Informasi ini terungkap berdasarkan surat yang dikirimkan oleh Kantor Advokat Purba dan Rekan, beralamat di Jakarta Timur, kepada Kepala Banjar Gede Giri Darma, tertanggal 30 April 2024.

Bendesa Adat Ungasan, yang juga Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali, I Wayan Disel Astawa menunjukkan surat tersebut kepada Kompas.com, Rabu (1/10/2025) petang.

Baca juga: Cerita Wayan Sumada Setahun Terkurung di Tanah Bali: Saya Lahir GWK Belum Ada

Dituliskan juga bahwa guna menyukseskan rangkaian acara tersebut, PT Garuda Adhimatra Indonesia selaku pengelola kawasan GWK, sebagaimana arahan dan imbauan dari Panitia WWF ke-10, perlu melakukan langkah persiapan pengamanan pada perimeter kawasan GWK.

Khususnya pada perimeter kawasan GWK yang berbatasan dengan permukiman warga Banjar Gede Giri Darma.

“Melalui surat ini kami memberitahukan kepada warga Banjar Gede Giri Darma bahwa klien kami secepatnya akan melakukan langkah pengamanan perimeter kawasan berupa penutupan (pemagaran) akses ‘jalan proyek’ yang berlokasi di samping gapura (pintu masuk) Kawasan GWK,” demikian isi surat tersebut.

Hingga acara WWF-10 berlangsung, pemagaran belum dilakukan.

Adapun rangkaian acara KTT WWF-10 yang diselenggarakan di Taman Budaya GWK saat itu, 19 Mei 2024, adalah jamuan santap malam untuk para pemimpin dan delegasi.

Undangannya berjumlah 2.500 orang.

Baca juga: GWK Bali Putuskan Geser Beberapa Titik Tembok Pembatas di Selatan Pintu Masuk

Welcoming dinner yang dijamu oleh Presiden Joko Widodo itu berlangsung sangat mewah dan megah, tanpa ada persoalan keamanan.

Tak berhenti dengan alasan keamanan WWF-10, Kantor Advokat Purba dan Rekan sebagai kuasa hukum GWK kembali menyurati Kepala Banjar Gede Giri Darma.

Dengan perihal Pemberitahuan Kedua Mengenai Pemagaran Perimeter Kawasan Garuda Wisnu Kencana.

Lagi-lagi, keamanan perhelatan kenegaraan menjadi alasan GWK akan memasang tembok pembatas.

“Sebagaimana surat kami terdahulu tanggal 30 April 2024 nomor 11/PR/IV/2024 perihal pemagaran perimeter kawasan Garuda Wisnu Kencana, di mana pada saat itu kami telah memberitahukan rencana melakukan pemagaran perimeter kawasan GWK atas arahan pihak keamanan terkait, sebagai langkah pengamanan kawasan GWK sebagai tuan rumah acara kenegaraan, baik skala nasional maupun internasional. Kami sampaikan bahwa klien kami akan segera melakukan penutupan (pemagaran) akses ‘jalan proyek’ yang berlokasi di samping gapura (pintu masuk) kawasan GWK, yang rencananya akan dimulai pada bulan Agustus 2024," demikian isi surat tersebut.

Selanjutnya, disebut demi kenyamanan bersama, warga Banjar Gede Giri Darma diminta menggunakan akses lain yang telah tersedia, dari dan menuju wilayah permukiman.

Halaman:


Terkini Lainnya
Dari Pulau Sakral ke Destinasi Komersial, Nusa Penida Hadapi Ancaman Krisis Lingkungan
Dari Pulau Sakral ke Destinasi Komersial, Nusa Penida Hadapi Ancaman Krisis Lingkungan
Denpasar
Bali Mulai Diguyur Hujan Lebat, BMKG Imbau Waspada Banjir Rob
Bali Mulai Diguyur Hujan Lebat, BMKG Imbau Waspada Banjir Rob
Denpasar
Ahli Gizi Cek Aspek Keamanan Pangan di SPPG Polda Bali, Ini Hasilnya
Ahli Gizi Cek Aspek Keamanan Pangan di SPPG Polda Bali, Ini Hasilnya
Denpasar
Terobos Lampu Merah, Truk Tabrak Motor di Buleleng, Satu Orang Tewas
Terobos Lampu Merah, Truk Tabrak Motor di Buleleng, Satu Orang Tewas
Denpasar
Videografer Asal Perancis Kehilangan Barang Senilai Rp 330 Juta di Bali, 2 Pelaku Ditangkap
Videografer Asal Perancis Kehilangan Barang Senilai Rp 330 Juta di Bali, 2 Pelaku Ditangkap
Denpasar
Kapal Tanker di Perairan Buleleng Miring, KSOP Minta Evakuasi Endapan Minyak Dihentikan
Kapal Tanker di Perairan Buleleng Miring, KSOP Minta Evakuasi Endapan Minyak Dihentikan
Denpasar
Proyek Lift Kaca Pantai Kelingking Dihentikan, Warga Yakin Semesta Tak Mengizinkan
Proyek Lift Kaca Pantai Kelingking Dihentikan, Warga Yakin Semesta Tak Mengizinkan
Denpasar
Sampah yang Cemari Pantai di Bali Sebagian Besar dari Jawa Timur
Sampah yang Cemari Pantai di Bali Sebagian Besar dari Jawa Timur
Denpasar
PT Pos Bakal Antar BLT ke Rumah jika Penerima Tak Bisa Datang karena Sakit
PT Pos Bakal Antar BLT ke Rumah jika Penerima Tak Bisa Datang karena Sakit
Denpasar
Bali Desak Pengesahan RUU Masyarakat Adat, Sampaikan 6 Tuntutan demi Tanah Leluhur
Bali Desak Pengesahan RUU Masyarakat Adat, Sampaikan 6 Tuntutan demi Tanah Leluhur
Denpasar
Kelelahan dan Sesak Napas, Pendaki Perempuan Dievakuasi di Gunung Sanghyang
Kelelahan dan Sesak Napas, Pendaki Perempuan Dievakuasi di Gunung Sanghyang
Denpasar
Pria Asal Jakarta yang Hanyut di Ubud Ditemukan Meninggal
Pria Asal Jakarta yang Hanyut di Ubud Ditemukan Meninggal
Denpasar
Chatarina Muliana Perempuan Pertama Pimpin Kejati Bali: Tantangan Hukum di Sini Kompleks
Chatarina Muliana Perempuan Pertama Pimpin Kejati Bali: Tantangan Hukum di Sini Kompleks
Denpasar
Proyek Lift Kaca di Kelingking Beach Nusa Penida Dihentikan Sementara, Perizinan Masih Bolong-bolong
Proyek Lift Kaca di Kelingking Beach Nusa Penida Dihentikan Sementara, Perizinan Masih Bolong-bolong
Denpasar
Pria Asal Jakarta Hanyut di Sungai Ubud Bali Usai Terjatuh dari Motor
Pria Asal Jakarta Hanyut di Sungai Ubud Bali Usai Terjatuh dari Motor
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau