KOMPAS.com - Nyeri pinggang yang awalnya dianggap ringan bisa menjadi pertanda gangguan serius pada sistem saraf jika tidak ditangani dengan tepat.
Hal ini disampaikan oleh dokter spesialis saraf dari Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (MMC) Jakarta, dr. Hadet Prisdhiany, Sp.N.
Dikutip dari Antara, Rabu (30/4/2025), Hadet mengungkapkan bahwa beberapa gejala nyeri pinggang perlu diwaspadai, terutama jika rasa sakit tak kunjung membaik meski telah diberi obat.
"Kalau ada nyeri yang tidak membaik dengan obat, kemudian nyerinya mulai menjalar berarti ada penekanan pada syaraf pusatnya," kata Hadet.
Baca juga: 12 Cara Mengatasi Sakit Pinggang Belakang Bawah
Ia menjelaskan, nyeri yang menjalar hingga menyebabkan kesulitan berjalan patut dicurigai sebagai tanda adanya masalah yang lebih serius.
Terlebih jika disertai dengan gejala lain seperti kebas, kesemutan, hingga kelumpuhan pada kaki.
Menurutnya, kondisi tersebut sebaiknya segera dikonsultasikan ke dokter spesialis agar dapat ditangani dengan tepat. Penanganan dini sangat penting untuk mencegah kerusakan saraf yang berkelanjutan.
Hadet juga mengingatkan masyarakat untuk waspada bila nyeri pinggang disertai dengan gangguan sistem otonom tubuh, seperti sulit buang air kecil atau besar.
Sebagai langkah pencegahan, Hadet menganjurkan agar masyarakat rutin melakukan peregangan tubuh, terutama bagi mereka yang duduk dalam waktu lama. Idealnya, peregangan dilakukan setiap 15 hingga 30 menit.
"Aktivitas seperti itu akan membantu mengurangi timbulnya kekakuan otot, karena kalau kita duduk lama otot kita akan bekerja. Postur harus dijaga karena dengan postur yang membungkuk, maka kompensasi ototnya akan lebih terasa duluan. Jadi dari punggung bawah, bahkan dari punggung atas, dari leher," ucapnya.
Baca juga: 7 Penyebab Sakit Pinggang Belakang pada Wanita dan Cara Mengatasinya
Lebih lanjut, Hadet menjelaskan bahwa nyeri pinggang umumnya muncul dari punggung bagian bawah dan dapat menjalar ke kaki jika sudah parah.
Rasa kaku yang muncul pada awalnya bisa berkembang menjadi nyeri tajam yang menyulitkan aktivitas, bahkan hingga tidak bisa berjalan.
"Ada yang sampai tidak bisa bergerak. Jadi kadang-kadang kita datang ke IGD, kenapa sampai datang ke IGD? karena tidak bisa bergerak," ujarnya.
Ia menegaskan pentingnya tidak mengabaikan rasa sakit yang menetap, apalagi jika sudah mengganggu aktivitas sehari-hari.
Pemeriksaan medis sejak dini menjadi langkah terbaik untuk mencegah kondisi yang lebih serius di kemudian hari.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini