PARIS, KOMPAS.com - Sejumlah perhiasan bersejarah milik keluarga kerajaan Perancis dicuri dalam aksi perampokan di Museum Louvre, Paris, pada Minggu (19/10/2025) pagi.
Pihak berwenang menyebutkan, seluruh koleksi yang dicuri berasal dari abad ke-19 dan memiliki nilai budaya serta historis tak ternilai.
Perampokan terjadi sekitar pukul 09.30 waktu setempat, hanya beberapa saat setelah museum dibuka untuk umum.
Baca juga: Selain di Louvre Perancis, Ini 5 Perampokan Museum Terkenal di Dunia
Kawanan pencuri bertopeng diduga menggunakan tangga mekanis untuk mencapai jendela di lantai satu Galeri Apollo, tempat koleksi permata mahkota Perancis dipamerkan.
Setelah memecahkan etalase kaca, para pelaku membawa kabur sejumlah perhiasan yang merupakan peninggalan kekaisaran dan keluarga kerajaan Perancis.
Menteri Dalam Negeri Perancis, Laurent Nunez, mengatakan bahwa perhiasan tersebut bukan sekadar benda bernilai, tetapi warisan yang memiliki arti simbolis kuat bagi sejarah Perancis.
"Ini bukan sekadar perhiasan, melainkan warisan budaya dengan nilai yang tak terhitung," ujar Nunez dalam pernyataan resmi, dikutip dari BBC.
Menurut informasi dari pihak museum dan otoritas setempat, perhiasan yang hilang meliputi:
Semua perhiasan itu dihiasi ribuan berlian dan batu mulia lain, dengan desain yang menggambarkan kekayaan budaya dan kemegahan era kekaisaran.
Sementara itu, dua benda termasuk mahkota milik Permaisuri Eugenie, ditemukan tidak jauh dari lokasi kejadian. Polisi menduga keduanya terjatuh saat pelaku melarikan diri.
Mahkota yang dilapisi 1.354 berlian dan 56 zamrud itu memiliki hiasan berbentuk elang emas.
Menurut situs resmi Museum Louvre, mahkota tersebut merupakan salah satu karya paling menonjol dalam koleksi permata mahkota.
Polisi kini sedang memeriksa kondisi fisik kedua benda tersebut untuk memastikan tidak mengalami kerusakan.
Baca juga: Detik-detik Perampokan Museum Louvre Paris, 8 Perhiasan Raib dalam 4 Menit
Museum Louvre, salah satu ikon wisata di Paris, Prancis.Para ahli menilai, perhiasan sering kali menjadi target pencuri karena lebih mudah dipisah dan diperjualbelikan dibandingkan karya seni yang sulit dipasarkan di pasar gelap.
Hingga saat ini, polisi masih memburu empat orang yang diduga terlibat perampokan Museum Louvre.
Otoritas telah menyiagakan tim investigasi khusus untuk melacak pelaku dan mengamankan kembali barang-barang bersejarah itu.
Sebagai langkah antisipatif, Museum Louvre ditutup sementara untuk penyelidikan lebih lanjut.
Baca juga: Perancis Akui Lemah Lindungi Museum, Perampokan Louvre Jadi Aib Negara
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang