TOKYO, KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendapat sambutan meriah saat tiba di Jepang pada Senin (27/10/2025), dalam rangkaian lawatan diplomatiknya di Asia.
Kunjungan ini merupakan perjalanan luar negeri terpanjang Trump sejak kembali menjabat pada Januari 2025.
Sebelumnya, dalam kunjungan ke Malaysia untuk menghadiri KTT ASEAN, Trump mengumumkan serangkaian kesepakatan dagang dan mineral dengan empat negara Asia Tenggara.
Baca juga: Lawatan Trump ke KTT ASEAN “Tidak Diterima” Warga Malaysia, Ini Alasannya
Setibanya di Tokyo, Trump mengenakan setelan jas biru dan dasi emas, sambil mengepalkan tinjunya ke udara.
Ia kemudian menaiki helikopter untuk menikmati tur malam ibu kota Jepang yang dihiasi warna merah, putih, dan biru khas AS.
Trump selanjutnya menuju Istana Kekaisaran dan disambut langsung oleh Kaisar Naruhito.
Keduanya berjabat tangan dan berfoto bersama dalam kunjungan kehormatan tersebut.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) saat bertemu Kaisar Jepang Naruhito (kanan) di Istana Kekaisaran, Tokyo, Jepang, Senin (27/10/2025).Sejumlah demonstrasi anti-Trump juga dijadwalkan berlangsung di kawasan Shinjuku.
Menurut laporan media lokal yang dikutip AFP, Jepang memberikan komitmen investasi senilai 550 miliar dollar AS (sekitar Rp 9,1 kuadriliun) sebagai imbalan penangguhan tarif impor berat oleh AS terhadap produk Jepang.
Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick bertemu dengan Menteri Perdagangan Jepang Ryosei Akazawa sambil makan siang sushi di Tokyo, untuk membahas peluang kerja sama di sektor jaringan listrik.
Sementara itu, Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi dijadwalkan bertemu Trump pada Selasa (28/10/2025) untuk menandatangani sejumlah kesepakatan strategis.
Kesepakatan tersebut mencakup pembelian truk pikap, kedelai, dan gas dari AS, serta investasi bersama di bidang pembuatan kapal.
Takaichi yang baru dilantik sebagai perdana menteri perempuan pertama Jepang menegaskan bahwa penguatan aliansi dengan AS merupakan prioritas pemerintahannya.
“Saya menantikan pertemuan dengan Takaichi. Saya pikir dia akan menjadi sosok yang hebat,” ujar Trump, mengingat Takaichi merupakan sekutu politik mendiang Shinzo Abe, sahabat dekat Trump sekaligus rekan bermain golf.
Baca juga: Profil Sanae Takaichi, Wanita Heavy Metal Calon PM Perempuan Pertama Jepang