Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT SGI Dorong Keterlibatan Anak Muda Kembangkan Pembangkit Panas Bumi di Flores

Kompas.com - 29/10/2025, 07:07 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Sokoria Geothermal Indonesia (PT SGI) melibatkan anak muda dalam industri energi terbarukan. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sokoria membuka peluang bagi pemuda di Kabupaten Ende terlibat langsung dalam pengembangan panas bumi atau geothermal di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Teknisi operasi PLTP Sokoria asal Ende, Servinus Seko Poa, menjadi salah satu bukti keberhasilan pembinaan sumber daya manusia (SDM) lokal.

"Kami diberi kesempatan belajar langsung di lapangan dan memahami teknologi panas bumi. Ini pengalaman berharga yang membuat kami percaya diri untuk terus berkembang,” kata Servinus dalam keterangannya, Selasa (28/10/2025).

Baca juga: Australia Pinjamkan 15 Juta Dollar AS untuk Ekspansi PLTP Muara Laboh

Sementara itu, Erlina Remi, selaku staf Community Development PLTP Sokoria merasakan hal yang sama. Ia mengaku bangga bisa berkontribusi di perusahaan yang memberi ruang bagi anak muda daerah.

"Saya bangga bisa menjadi bagian dari industri energi bersih dan berperan dalam pengembangan daerah sendiri,” ucap dia.

SGI berkomitmen membangun putra-putri daerah, yang tercermin melalui 100 persen operator PLTP Sokoria merupakan tenaga kerja lokal. Selain itu, lebih dari 70 persen karyawan SGI dan kontraktornya berasal dari masyarakat sekitar.

Perusahaan mengedepankan pengembangan SDM lokal sebagai fondasi utama keberlanjutan operasi dan kemandirian energi daerah.

Untuk memastikan standar kompetensi yang tinggi dalam kegiatan operasional, SGI melaksanakan program Technicians Trainee secara komprehensif selama enam bulan. Program itu mencakup pembelajaran di kelas dan pelatihan langsung di lapangan di pembangkit PLTP Sorik Marapi, Sumatera Utara.

Kini, semua operator SGI dinyatakan memenuhi standar kompetensi SKK-TK minimal level 3, sebagai bukti keseriusan perusahaan dalam menjamin kualitas dan profesionalisme tenaga kerja lokal.

Baca juga: RI Butuh Dana Rp 3.000 T untuk Bangun EBT, PLN Dorong Investasi Swasta

"Kami percaya pembangunan industri panas bumi berawal dari manusianya. SGI ingin memastikan masyarakat Ende menjadi pelaku utama pengembangan energi panas bumi,” tutur Corporate Communications Manager PT SGI, Agung Iswara.

Melalui langkah ini, pihaknya berharap talenta muda Ende dapat menjadi motor penggerak energi bersih Indonesia, membawa perubahan positif bagi masa depan energi nasional, serta berkontribusi dalam mewujudkan Flores yang mandiri energi.

PT SGI menyatakan mendukung program pemerintah menuju Net Zero Emission 2060 melalui pengembangan energi panas bumi yang berkelanjutan.

Sebagai informasi, SGI adalah bagian dari holding KS Orka Renewables Pte Ltd, yang mengelola Wilayah Kerja Panas Bumi Sokoria-Nona Timur di Ende sejak 2017. Dengan area seluas 42.570 hektare dan potensi panas bumi hingga 30 megawatt (MW), SGI telah mencapai Commercial Operation Date (COD) untuk dua unit pembangkit dengan kapasitas terpasang sebesar 8 MW per 2023.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Incar Ekonomi Tumbuh 8 Persen, RI Perlu Andalkan Peternakan dan Perikanan
Incar Ekonomi Tumbuh 8 Persen, RI Perlu Andalkan Peternakan dan Perikanan
Pemerintah
Perubahan Iklim Bisa Ganggu Kualitas Tidur, Kok Bisa?
Perubahan Iklim Bisa Ganggu Kualitas Tidur, Kok Bisa?
Pemerintah
Koalisi Manajer Aset Net Zero Kembali, Tapi Tanpa Komitmen Iklim 2050
Koalisi Manajer Aset Net Zero Kembali, Tapi Tanpa Komitmen Iklim 2050
Pemerintah
7.500 Peserta Ikuti PLN Electric Run 2025, Ajang Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia
7.500 Peserta Ikuti PLN Electric Run 2025, Ajang Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia
BUMN
Jangkar Kapal Merusak Terumbu Karang di TN Komodo, Potret Gagalnya Tata Kelola Pariwisata
Jangkar Kapal Merusak Terumbu Karang di TN Komodo, Potret Gagalnya Tata Kelola Pariwisata
LSM/Figur
Studi Ungkap Emisi Penerbangan Nyata Bisa Tiga Kali Lipat Lebih Tinggi dari Kalkulator Karbon
Studi Ungkap Emisi Penerbangan Nyata Bisa Tiga Kali Lipat Lebih Tinggi dari Kalkulator Karbon
Pemerintah
Sektor Pertanian Harus Tumbuh 4,7 Persen Per Tahun Jika Pertumbuhan PDB RI Ingin Capai 8 Persen
Sektor Pertanian Harus Tumbuh 4,7 Persen Per Tahun Jika Pertumbuhan PDB RI Ingin Capai 8 Persen
LSM/Figur
Kemenaker: 104 Kecelakaan Kerja Terjadi di 'Smelter' Nikel, SOP hingga K3 Masih Diabaikan
Kemenaker: 104 Kecelakaan Kerja Terjadi di "Smelter" Nikel, SOP hingga K3 Masih Diabaikan
Pemerintah
Emisi Tak Terlihat dari Colokan Listrik
Emisi Tak Terlihat dari Colokan Listrik
Pemerintah
Pertamina dan KLHK Tanam Ratusan Pohon Produktif di Hulu DAS di Bogor
Pertamina dan KLHK Tanam Ratusan Pohon Produktif di Hulu DAS di Bogor
BUMN
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
LSM/Figur
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
Pemerintah
Puncak Musim Hujan, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir
Puncak Musim Hujan, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir
Pemerintah
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Pemerintah
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau