Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anagata Textile Produksi Seragam Medis Antivirus yang Ramah Lingkungan

Kompas.com - 28/10/2025, 20:02 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Anagata Textile meluncurkan produk seragam medis dengan teknologi antivirus yang khusus ditargetkan bagi mahasiswa kedokteran di seluruh Indonesia.

Founder Anagata Beyond Textile, Dian Chrisna Murti, menjelaskan produk ini berawal dari keinginannya menciptakan pakaian bagi tenaga medis yang mengombinasikan kenyamanan, proteksi, ketahanan, dan efisiensi.

"Kami ingin membuat produk dengan high quality, sustainable medical textile product, sesuai dengan standar kesehatan. Misi kami salah satunya ingin mengurangi tingkat penyebaran infeksi nosokomial yang terjadi di lingkungan medis," kata Dian dalam acara Anagata Beyond Borders: Strategic Textile Collaboration di Bintaro, Tangerang, Selasa (28/10/2025).

Namun, usaha ini tak berjalan secara instan. Mulanya, Dian menciptakan seragam medis lantaran saat pandemi Covid-19 banyak orang yang memproduksi alat pelindung diri (APD).

Baca juga: UMKM di Tanjakan Curam, Harus Naik Kelas Sekaligus Pangkas Emisi

"Semua yang bisa jahit pokoknya bisa suplai ke rumah sakit. Tetapi sebenarnya mereka tidak mempunyai dasar tentang seberapa penting kain yang diperlukan untuk linen medis," imbuh dia.

Padahal, petugas medis sangat membutuhkan perlindungan lebih karena tingkat penyebaran infeksi di rumah sakit jauh lebih tinggi. Dari sanalah, ia dan timnya tergerak memproduksi pakaian yang bisa mengurangi risiko paparan virus.

"Jika kain-kain ini mendapat perlindungan dari teknologi viroblock, otomatis bisa mengurangi tingkat penyebaran infeksi khususnya di lingkungan medis. Terutama bagi petugas-petugas medis, mereka pulang ke rumah mungkin ketemu keluarganya," tutur Dian.

Saat ini Anagata Textile berfokus pada dua lini utama yakni pakaian medis dan produk tekstil untuk kebutuhan rumah sakit seperti sprei, selimut, serta tirai. Menurut Dian, setiap ruang dan tindakan medis memiliki kebutuhan tekstil yang berbeda.

Perusahaan pun menggandeng HeiQ sebagai mitra teknologi dan KonveksiHub sebagai mitra produksi garmen. 

Baca juga: Program Inkubasi UMKM Garudafood Berdayakan Ibu Rumah Tangga Jadi Penggerak Ekonomi

Dian menyampaikan, teknologi antivirus pada seragam medis bisa bertahan selama 150 kali pencucian. Tidak hanya berfokus pada pengembangan produk, perusahaan juga mengintegrasikan teknologi ke manajemen operasionalnya.

Radio Frequency Identification (RFID) terpasang agar pihaknya bisa melacak pergerakan linen secara real-time, mulai dari inventarisasi, proses laundry, hingga pengelolaan finansial.

"Antivirusnya pun sudah teruji bahwa ini kain sudah treated antivirus," imbuh dia.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur HeiQ Indonesia, Eric Tanudjaja mengungkapkan, linen antivirus dibentuk dengan lapisan zat melalui proses kimia dengan suhu tinggi. Dengan begitu unsur kimia dapat mengikat kain dengan sempurna dan kain menjadi tahan cuci.

Dia memastikan, pada setiap tahap produksinya HeiQ memastikan produk bersifat sustainable atau berkelanjutan.

"Dalam pengembangan produk HeiQ, biasanya melalui tiga tahapan. Yang pertama adalah, apakah produk dalam pengembangannya menimbulkan dampak lingkungan atau tidak, kedua ketika mereka launch produk apakah ada dampak lingkungan yang diakibatkan," jelas Eric.

Baca juga: Bikin Rendang Teri, UMKM Asal Riau Sabet Juara 1 SisBerdaya & DisBerdaya DANA

"Yang ketiga adalah dampak lingkungan yang diakibatkan di end-user atau di produk jadi. Apakah juga ada dampak lingkungan negatif, dan produk HeiQ Viroblock ini adalah produk yang berbasis bukan sintesis tetapi adalah dari liposom," lanjut dia.

Bahan yang dipakai pun dijamin food grade, sesuai standar untuk material yang aman kontak dengan makanan serta cosmetic grade yakni bahan dan kemasannya tidak mentransfer zat berbahaya ke produk sehingga aman digunakan di kulit.

"Juga ramah terhadap lingkungan yang tidak berdampak negatif ke lingkungan," sebut Eric.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Pemerintah
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
Pemerintah
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Pemerintah
Menebus Keadilan Arjuno Welirang
Menebus Keadilan Arjuno Welirang
Pemerintah
Fortifikasi Pangan, Strategi Efektif Wujudkan SDM Unggul dan Ketahanan Gizi Nasional
Fortifikasi Pangan, Strategi Efektif Wujudkan SDM Unggul dan Ketahanan Gizi Nasional
BrandzView
FAO Masukkan Salak Bali Dalam Daftar Warisan Pertanian Baru
FAO Masukkan Salak Bali Dalam Daftar Warisan Pertanian Baru
Pemerintah
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Harus Waspada
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Harus Waspada
Pemerintah
PSN Tebu untuk Etanol di Merauke Dinilai Tak Jawab Transisi Energi Bersih
PSN Tebu untuk Etanol di Merauke Dinilai Tak Jawab Transisi Energi Bersih
LSM/Figur
GBC Indonesia Dorong Prinsip Bangunan Hijau Jadi Solusi Iklim Lewat 'Greenship Award 2025'
GBC Indonesia Dorong Prinsip Bangunan Hijau Jadi Solusi Iklim Lewat "Greenship Award 2025"
Swasta
Agroforestri Intensif Berpotensi Masuk Pasar Karbon, tapi Terkendala Dana
Agroforestri Intensif Berpotensi Masuk Pasar Karbon, tapi Terkendala Dana
LSM/Figur
IAEA: Dekarbonisasi dengan Manfaatkan Nuklir Tak Boleh Abaikan Keamanan dan Keselamatan
IAEA: Dekarbonisasi dengan Manfaatkan Nuklir Tak Boleh Abaikan Keamanan dan Keselamatan
Pemerintah
Kemenag Dorong Mahasiswa Bergerak Nyata untuk Selamatkan Bumi
Kemenag Dorong Mahasiswa Bergerak Nyata untuk Selamatkan Bumi
Pemerintah
Dari Uang hingga Simulasi Keuangan, Ini Cerita Anak Disabilitas Belajar Mandiri lewat FIESTA
Dari Uang hingga Simulasi Keuangan, Ini Cerita Anak Disabilitas Belajar Mandiri lewat FIESTA
BrandzView
Krisis Kebakaran Hutan, Tutupan Pohon Global Hilang 370 Persen
Krisis Kebakaran Hutan, Tutupan Pohon Global Hilang 370 Persen
LSM/Figur
Jepang Masuk Persaingan Global Daur Ulang Baterai Litium
Jepang Masuk Persaingan Global Daur Ulang Baterai Litium
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau