Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Inkubasi UMKM Garudafood Berdayakan Ibu Rumah Tangga Jadi Penggerak Ekonomi

Kompas.com - 21/08/2025, 19:35 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Pada penutupan Program Inkubasi Kampung Wirausaha Garudafood 2025, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (Garudafood) dan Daarut Tauhiid (DT) Peduli memberi apresiasi 150 kelompok wirausaha yang sebagian besar adalah ibu rumah tangga atas semangat dan konsistensi mereka.

Acara yang diadakan secara hibrida di Bandung, Jawa Barat ini, tidak hanya menjadi ajang penghargaan, tetapi juga momen penting untuk memperkuat silaturahmi antar komunitas UMKM.

Melalui program ini, Garudafood dan DT Peduli menunjukkan komitmen mereka dalam memberdayakan perempuan melalui UMKM, membantu para ibu rumah tangga di berbagai daerah, termasuk Rancaekek, Padalarang, dan Garut, untuk berkembang dan berkontribusi secara ekonomi.

Program Inkubasi Kampung Wirausaha Garudafood telah berjalan sejak tahun 2017 dan merupakan salah satu bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung kemandirian ekonomi masyarakat.

Program ini fokus pada pemberdayaan ibu rumah tangga melalui peningkatan kreativitas dan ide bisnis, perluasan akses pasar serta pengelolaan usaha secara berkelanjutan.

Dengan demikian, inisiatif ini tidak hanya membuka peluang peningkatan pendapatan, tetapi juga berkontribusi pada terciptanya ekosistem wirausaha lokal yang tangguh.

Head of Corporate Communication and External Relations Garudafood, Dian Astriana mengatakan, “Kami percaya bahwa pemberdayaan masyarakat tidak hanya berhenti pada pelatihan, tetapi juga harus dilanjutkan dengan pendampingan dan inkubasi agar usaha dapat benar-benar mandiri dan tumbuh."

"Tahun ini, keberhasilan Program Kampung Wirausaha Garudafood tercermin dari lahirnya ide-ide bisnis yang inovatif, pemasaran yang kreatif, optimalisasi konten di media sosial, hingga perluasan jalur distribusi," ungkapnya.

Dia menambahkan, "Inisiatif ini membuktikan bahwa ibu-ibu rumah tangga mampu menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan."

Selain menerima pelatihan kewirausahaan, para peserta juga mendapat pelatihan capacity building dalam hal branding, pemasaran digital serta literasi keuangan agar pelaku UMKM binaan menjadi lebih tangguh dan percaya diri dalam bersaing di pasar yang kompetitif.

Ketua Pengurus Yayasan Daarut Tauhiid, Bascharul Asana menambahkan, “Kolaborasi ini membuktikan bahwa sinergi antara dunia usaha dan lembaga sosial mampu melahirkan dampak sosial-ekonomi yang luas."

"Para ibu rumah tangga kini tidak hanya membantu ekonomi keluarga, tetapi juga berkontribusi pada perputaran ekonomi daerah," tegasnya.

Penutupan Program Inkubasi Kampung Wirausaha Garudafood menghadirkan sesi motivasi kewirausahaan dari pembicara eksternal yang memberikan perspektif segar mengenai peluang dan tantangan dunia usaha.

Para peserta berkesempatan saling berbagi pengalaman melalui sesi sharing experience yang menjadi ruang kolaborasi sekaligus memperkuat jejaring bisnis di antara komunitas.

Hingga pertengahan 2025, Kampung Wirausaha memiliki lebih dari 600 komunitas binaan di sejumlah wilayah seperti Jabodetabek, Bandung, Gresik, Tasikmalaya, Garut, Cianjur, dan Sukabumi dengan keanggotaan tumbuh lebih dari 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca juga: Mendagri dan Kadin Dukung Pemberdayaan UMKM untuk Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Melalui program Kampung Wirausaha, Garudafood menegaskan komitmennya untuk menjadi mitra strategis masyarakat dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi lokal yang inklusif sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Diharapkan inisiatif ini membuka peluang usaha dan pekerjaan layak, serta membantu masyarakat memiliki sumber pendapatan berkelanjutan guna mengurangi kesenjangan ekonomi di tingkat daerah serta mendukung pemberdayaan perempuan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Koalisi Manajer Aset Net Zero Kembali, Tapi Tanpa Komitmen Iklim 2050
Koalisi Manajer Aset Net Zero Kembali, Tapi Tanpa Komitmen Iklim 2050
Pemerintah
7.500 Peserta Ikuti PLN Electric Run 2025, Ajang Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia
7.500 Peserta Ikuti PLN Electric Run 2025, Ajang Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia
BUMN
Jangkar Kapal Merusak Terumbu Karang di TN Komodo, Potret Gagalnya Tata Kelola Pariwisata
Jangkar Kapal Merusak Terumbu Karang di TN Komodo, Potret Gagalnya Tata Kelola Pariwisata
LSM/Figur
Studi Ungkap Emisi Penerbangan Nyata Bisa Tiga Kali Lipat Lebih Tinggi dari Kalkulator Karbon
Studi Ungkap Emisi Penerbangan Nyata Bisa Tiga Kali Lipat Lebih Tinggi dari Kalkulator Karbon
Pemerintah
Sektor Pertanian Harus Tumbuh 4,7 Persen Per Tahun Jika Pertumbuhan PDB RI Ingin Capai 8 Persen
Sektor Pertanian Harus Tumbuh 4,7 Persen Per Tahun Jika Pertumbuhan PDB RI Ingin Capai 8 Persen
LSM/Figur
Kemenaker: 104 Kecelakaan Kerja Terjadi di 'Smelter' Nikel, SOP hingga K3 Masih Diabaikan
Kemenaker: 104 Kecelakaan Kerja Terjadi di "Smelter" Nikel, SOP hingga K3 Masih Diabaikan
Pemerintah
Emisi Tak Terlihat dari Colokan Listrik
Emisi Tak Terlihat dari Colokan Listrik
Pemerintah
Pertamina dan KLHK Tanam Ratusan Pohon Produktif di Hulu DAS di Bogor
Pertamina dan KLHK Tanam Ratusan Pohon Produktif di Hulu DAS di Bogor
BUMN
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
LSM/Figur
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
Pemerintah
Puncak Musim Hujan, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir
Puncak Musim Hujan, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir
Pemerintah
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Pemerintah
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Pemerintah
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
Pemerintah
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau