Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangga Penyerbuk Tanzania Siap Dongkrak Produktivitas Sawit Indonesia pada 2027

Kompas.com - 28/10/2025, 17:08 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com – Industri kelapa sawit Indonesia tengah bersiap melakukan peningkatan produktivitas tanpa harus membuka lahan baru.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengungkapkan, tiga jenis serangga penyerbuk baru asal Tanzania yang didatangkan bisa memperbaiki kualitas dan kuantitas tandan buah segar (TBS) kelapa sawit nasional.

“Kita berhasil mengambil serangga penyepuk dari Tanzania. Ada tiga serangga penyepuk yaitu Herodotus cambronicus, Herodotus lachitatus, dan Herodotus supitatus. Ketiganya saat ini sedang kita kembangbiakkan di PPKS (Pusat Penelitian Kelapa Sawit) Medan,” kata Hadi Sugeng, perwakilan GAPKI.

Hadi menjelaskan, ketiga jenis serangga tersebut diharapkan mampu meningkatkan efisiensi penyerbukan bunga sawit, yang selama ini menjadi salah satu faktor penentu produktivitas. 

“Kita berharap nanti dengan datangnya serangga penyerbuk ini akan bisa meningkatkan rukset buah kita sehingga kita tidak perlu menambah luasan tetapi sudah ada peningkatan produksi,” ujarnya.

Hadi menambahkan, pengembangbiakan serangga penyerbuk tersebut membutuhkan waktu sekitar dua tahun sebelum siap disebarkan ke kebun-kebun anggota GAPKI. Peningkatan produktivitas sawit diperkirakan mulai terlihat pada 2027.

“Paling lama di sekitar dua tahun depan kita sudah bisa distribusikan ke kebun-kebun anggota GAPKI dan itu akan berkorelasi dengan peningkatan produksi di tahun depan,” katanya.

Selain inovasi biologis melalui serangga penyerbuk, GAPKI juga memperkuat penerapan praktik pertanian berkelanjutan di tingkat perkebunan, termasuk lewat otomasi, digitalisasi, dan mekanisasi.

“Saya tetap optimis, di tahun depan ada peningkatan produksi karena di samping cuaca juga karena kita ada mendatangkan serangga penyerbuk yang baru,” kata Hadi.

Dengan langkah inovatif ini, industri sawit Indonesia menunjukkan bahwa peningkatan produktivitas bisa berjalan seiring dengan efisiensi lahan dan prinsip keberlanjutan.

Baca juga: Berkaca dari Kejatuhan Karet, Petani Kalbar Enggan Ubah Semua Lahannya Jadi Sawit

Produktivitas Sawit Dinyatakan Meningkat

Data GAPKI menunjukkan bahwa produksi minyak sawit mentah (CPO) dan minyak inti sawit (PKO) tetap menunjukkan tren positif secara tahunan (year on year/YoY), meskipun ada sedikit fluktuasi bulanan.

Produksi CPO pada Agustus 2025 tercatat 5,06 juta ton, turun tipis 1,00 persen dibandingkan Juli yang mencapai 5,11 juta ton. Produksi PKO juga menurun menjadi 481 ribu ton dari 493 ribu ton bulan sebelumnya.

Namun secara tahunan, kinerja industri sawit tetap menguat. Hingga Agustus 2025, total produksi CPO dan PKO mencapai 39,04 juta ton, naik 13,08 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar 34,52 juta ton.

Di sisi lain, konsumsi domestik minyak sawit meningkat, dari 2,03 juta ton pada Juli menjadi 2,10 juta ton pada Agustus 2025. Lonjakan terbesar terjadi pada sektor biodiesel yang naik 5,71 persen menjadi 1,11 juta ton, sementara konsumsi pangan meningkat 1,00 persen menjadi 806 ribu ton.

Adapun konsumsi oleokimia sedikit menurun sebesar 1,08 persen menjadi 183 ribu ton.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Pemerintah
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
Pemerintah
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Pemerintah
Menebus Keadilan Arjuno Welirang
Menebus Keadilan Arjuno Welirang
Pemerintah
Fortifikasi Pangan, Strategi Efektif Wujudkan SDM Unggul dan Ketahanan Gizi Nasional
Fortifikasi Pangan, Strategi Efektif Wujudkan SDM Unggul dan Ketahanan Gizi Nasional
BrandzView
FAO Masukkan Salak Bali Dalam Daftar Warisan Pertanian Baru
FAO Masukkan Salak Bali Dalam Daftar Warisan Pertanian Baru
Pemerintah
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Harus Waspada
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Harus Waspada
Pemerintah
PSN Tebu untuk Etanol di Merauke Dinilai Tak Jawab Transisi Energi Bersih
PSN Tebu untuk Etanol di Merauke Dinilai Tak Jawab Transisi Energi Bersih
LSM/Figur
GBC Indonesia Dorong Prinsip Bangunan Hijau Jadi Solusi Iklim Lewat 'Greenship Award 2025'
GBC Indonesia Dorong Prinsip Bangunan Hijau Jadi Solusi Iklim Lewat "Greenship Award 2025"
Swasta
Agroforestri Intensif Berpotensi Masuk Pasar Karbon, tapi Terkendala Dana
Agroforestri Intensif Berpotensi Masuk Pasar Karbon, tapi Terkendala Dana
LSM/Figur
IAEA: Dekarbonisasi dengan Manfaatkan Nuklir Tak Boleh Abaikan Keamanan dan Keselamatan
IAEA: Dekarbonisasi dengan Manfaatkan Nuklir Tak Boleh Abaikan Keamanan dan Keselamatan
Pemerintah
Kemenag Dorong Mahasiswa Bergerak Nyata untuk Selamatkan Bumi
Kemenag Dorong Mahasiswa Bergerak Nyata untuk Selamatkan Bumi
Pemerintah
Dari Uang hingga Simulasi Keuangan, Ini Cerita Anak Disabilitas Belajar Mandiri lewat FIESTA
Dari Uang hingga Simulasi Keuangan, Ini Cerita Anak Disabilitas Belajar Mandiri lewat FIESTA
BrandzView
Krisis Kebakaran Hutan, Tutupan Pohon Global Hilang 370 Persen
Krisis Kebakaran Hutan, Tutupan Pohon Global Hilang 370 Persen
LSM/Figur
Jepang Masuk Persaingan Global Daur Ulang Baterai Litium
Jepang Masuk Persaingan Global Daur Ulang Baterai Litium
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau