KOMPAS.com - Mythomania (mitomania) telah menjadi sorotan warganet di TikTok. Fenomena ini lebih dari sekadar berbohong biasa.
Menurut psikolog klinis, Angellia Lestari Christiani, mythomania adalah fenomena psikiatris yang ditandai dengan kebiasaan berbohong yang persisten, meluas, dan sering kali kompulsif.
Baca juga: 8 Tanda Anak Kecanduan Game, Salah Satunya Suka Bohong
Orang dengan mythomania biasanya berbohong bukan untuk keuntungan pribadi semata.
“Ini adalah fenomena yang ditandai dengan kebiasaan berbohong yang persisten, meluas untuk topiknya, dan sering kali kompulsif atau tidak bisa dikendalikan,” ujar Angellia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (3/6/2025).
Mythomania berbeda dengan berbohong biasa. Simak ciri-ciri selengkapnya.
Orang dengan mythomania biasanya menyampaikan cerita bohong dalam berbagai aspek kehidupan secara rinci dan penuh emosi.
Cerita yang bisa disampaikan bisa sangat dramatis, rumit, dan terasa seperti cerita di film-film.
Baca juga: Cara Pahami Anak yang Suka Bohong dan Tips Mengatasinya
“Pseudologia fantastica (PF) melibatkan penciptaan narasi yang sangat dilebih-lebihkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk latar belakang pribadi, pencapaian, dan hubungan interpersonal,” jelas Angellia.
Orang yang memiliki kebiasaan berbohong biasanya menyadari jika dirinya berbohong dan sengaja menyampaikan informasi yang salah.
Namun, orang dengan mythomania memiliki keyakinan tulus terhadap narasi yang ia buat.
Baca juga: Ini 5 Kalimat Bohong dari Mulut Wanita, Jangan Langsung Percaya...
Keyakinan ini yang membuat mythomania sering sulit dikenali, bahkan oleh orang-orang terdekat.
“PF justru ditandai oleh keyakinan tulus terhadap kebenaran narasi yang dibuat-buat, bukan oleh upaya sengaja dan terencana untuk menipu demi keuntungan atau tujuan tertentu,” ucap Angellia.
Baca juga: Hati-hati, Marah Berlebihan Bisa Berakibat Anak Jadi Lembek dan Suka Berbohong
View this post on Instagram