Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabel Masih Jadi Penyebab Genangan di Protokol Jakarta dari Era Ahok hingga Anies

Kompas.com - 15/12/2017, 07:25 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Terungkapnya kulit kabel di gorong-gorong Ibu Kota sebagai salah satu penyebab munculnya genangan saat hujan ramai jadi pembicaraan ketika Jakarta dipimpin Basuki Tjahaja Purnama.

Saat itu, puluhan truk digunakan untuk mengangkut kabel yang ditemukan di gorong-gorong itu. Ternyata, setelah Jakarta dipimpin Anies Baswedan, momok kabel dalam gorong-gorong sebagai penyebab munculnya genangan masih ada.

1. Ditemukan pertama kali di selokan "Ring Satu"

Keberadaan kulit kabel pertama kali ditemukan di selokan Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, yang merupakan "Ring Satu" kawasan yang dekat dengan pusat pemerintahan dan Istana Kepresidenan.

Tumpukan kulit kabel ini ditemukan satgas dari Suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat (kini berganti menjadi Dinas Sumber Daya Air) pada Rabu, 24 Februari 2016.

Baca juga: Begini Penampakan Tumpukan Kulit Kabel di Selokan Medan Merdeka Selatan

Awalnya, petugas mengira kulit kabel yang menumpuk di selokan Jalan Medan Merdeka Selatan itu hanya sedikit. Namun, setelah digali lebih jauh, ternyata jumlahnya lebih dari yang diperkirakan. Hampir setiap hari petugas menemukan kulit kabel yang sama di sana.

Hari pertama, petugas mengangkat kulit kabel sebanyak satu truk penuh. Pada hari berikutnya, tumpukan kabel yang diangkut semakin banyak hingga mencapai empat truk dan total mencapai puluhan truk.

Pasukan oranye atau petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Kuningan Barat menemukan kulit kabel di saluran air sebabkan Jalan Gatot Subroto tergenang pada Kamis (2/3/2017) petang. Dokumentasi Kelurahan Kuningan Barat Pasukan oranye atau petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Kuningan Barat menemukan kulit kabel di saluran air sebabkan Jalan Gatot Subroto tergenang pada Kamis (2/3/2017) petang.

2. Dugaan kulit kabel terkait pencurian kabel enam tahun lalu

Kepolisian menyelidiki kaitan antara temuan kulit kabel di gorong-gorong Jalan Medan Merdeka Selatan dan kasus pencurian kabel yang terjadi enam tahun lalu.

Polisi menilai, ada kesamaan antara temuan kulit kabel dengan kasus pencurian kabel tersebut enam tahun lalu. Ketika itu, polisi berhasil meringkus seorang tersangka pencurian. Lokasi kejadian perkara sama dengan lokasi ditemukannya bungkus kabel.

Pasukan oranye atau petugas PPSU Kelurahan Kuningan Barat menemukan gulungan kulit kabel, di gorong-gorong Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Pasukan oranye atau petugas PPSU Kelurahan Kuningan Barat menemukan gulungan kulit kabel, di gorong-gorong Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

3. Polisi periksa sejumlah perusahaan pemilik utilitas

Polisi memeriksa barang bukti kulit kabel yang ditemukan di lapangan dan membandingkan kabel-kabel tersebut. Polisi memanggil perusahaan seperti PLN dan Telkom untuk menelusuri kepemilikan kabel tersebut.

4. Sejumlah perusahaan bantah jadi pemilik kulit kabel

Sejumlah perusahaan yang memiliki instalasi kabel dalam gorong-gorong membantah sebagai pemilik kulit kabel tersebut. Misalnya, PT Telkom Indonesia yang menyebut bungkus kabel di Jalan Medan Merdeka Selatan bukan milik perusahaannya.

Baca juga: Soal Temuan Kulit Kabel, Pemprov DKI Akan Minta Klarifikasi PLN

GM Telkom Jakarta Pusat Dwi Pratomo Juniarto mengungkapkan, Telkom Jakarta Pusat memakai bungkus kabel 4 sentimeter, 7 sentimeter, dan 8 sentimeter. Kulit kabel yang ditemukan tak memiliki kesamaan dengan milik Telkom.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas 'Jaga Jakarta'
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas "Jaga Jakarta"
Megapolitan
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
Megapolitan
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Megapolitan
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Megapolitan
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Megapolitan
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Megapolitan
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Megapolitan
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Megapolitan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
Megapolitan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Megapolitan
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau