Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Sempat Matikan Listrik Plaza 2 Blok M karena Pedagang Diklaim Belum Bayar Sewa 5 Bulan

Kompas.com - 04/09/2025, 19:33 WIB
Hanifah Salsabila,
Muhammad Isa Bustomi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pedagang Plaza 2 Blok M sempat mengalami pemadaman listrik pada akhir Mei 2025 lalu, sebelum mencuat isu kenaikan harga sewa kios.

Mereka disebut belum membayar sejak PT MRT Jakarta mengambil alih pengelolaan Plaza 2 Blok M pada Januari 2025.

“Di Mei akhir, itu listrik dimatikan sama pihak MRT. Dan kita menanyakan kenapa? Ternyata itu pihak Kopema, koperasi ini belum bayar uang listrik dan uang sewa itu,” jelas salah satu pedagang, Yazid (23), ditemui di Blok M Hub, Kamis (4/9/2025).

Pedagang diminta melunasi biaya sewa selama lima bulan agar listrik kembali menyala.

Baca juga: Harga Sewa Melonjak Tinggi, District Blok M Ditinggal Pergi

“Jadi kami kalau misalnya mau nyala lampunya, kami harus bayar, ke MRT, karena kami sudah nelpon si koperasi ini, si Bapak Tomo, dan dibilang cuma jawabannya cuma sabar-sabar aja gitu,” tuturnya.

Meski keberatan, pedagang akhirnya sepakat membayar agar tetap bisa berjualan.

“Sedangkan kami harus berjualan. Kalau misalnya sabar-sabar aja, sedangkan itu sudah hampir dua jam ya, dan belum ada jawaban, akhirnya ya sudah, kita bayar ke MRT dan menurut kita itu win-win solution untuk kita,” ungkap Yazid.

Sementara itu, Wira (30), salah satu pedagang minuman sebelumnya menuturkan, sejak Januari hingga Mei 2025, para pedagang rutin menyetor uang sewa kepada Koperasi Pedagang Pasar Pusat Melawai Blok M (Kopema).

Namun, pembayaran itu ternyata tidak pernah disetorkan ke pengelola resmi, PT MRT Jakarta.

“Selama ini kami sudah bayar ke pihak ketiga, si oknum koperasi ini. Ternyata infonya belum dibayarkan,” jelas Wira.

Masalah kian pelik ketika listrik di Plaza 2 Blok M diputus selama beberapa jam.

Baca juga: Pramono Gratiskan Sewa Kios Dua Bulan untuk Pedagang Plaza 2 Blok M

 

Para pedagang yang mayoritas menjual makanan akhirnya dipaksa membayar lagi tagihan sewa lima bulan kepada pengelola resmi agar listrik kembali menyala.

“Syarat untuk dinyalain listriknya itu kami harus membayar dari bulan Januari ke Mei, lima bulan, dengan harga asli Rp 500.000 per bulan,” ujar Wira.

Dari situ pedagang baru mengetahui bahwa tarif resmi jauh lebih rendah dibanding yang ditagihkan koperasi selama ini Rp 2 juta per bulan.

Para pedagang UMKM pun kompak meninggalkan lokasi pada 30 Agustus 2025, terlebih setelah mereka mendapatan targihan tarif sewa yang melonjak drastis.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas 'Jaga Jakarta'
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas "Jaga Jakarta"
Megapolitan
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
Megapolitan
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Megapolitan
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Megapolitan
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Megapolitan
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Megapolitan
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Megapolitan
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Megapolitan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
Megapolitan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau