Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RILIS BIZ

Biaya Fintech Lending AdaKami Sesuai Regulasi OJK dan Profil Risiko Debitur

Kompas.com - 21/09/2024, 18:02 WIB
Sri Noviyanti

Editor

KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menetapkan regulasi terkait biaya pinjaman fintech lending melalui Surat Edaran OJK 19/SEOJK.06/2023. Regulasi ini hadir untuk melindungi konsumen dan menjaga transparansi di industri financial technology (fintech).

Salah satu platform fintech lending yang menerapkan regulasi tersebut adalah AdaKami. Sebagai platform yang terdaftar dan diawasi OJK, AdaKami berkomitmen mematuhi ketentuan ini dengan menetapkan biaya yang sesuai profil risiko debitur.

AdaKami menetapkan biaya pinjaman yang terdiri dari bunga, biaya administrasi, biaya layanan, serta biaya keterlambatan jika terjadi penundaan pembayaran. Total biaya pinjaman yang dikenakan tidak boleh melebihi 100 persen dari plafon pinjaman.

Sebagai contoh, jika nasabah meminjam Rp 1 juta, maka total biaya yang dikenakan maksimal Rp 1 juta, sehingga jumlah total yang harus dibayarkan adalah maksimum Rp 2 juta. Regulasi ini memastikan bahwa biaya pinjaman tetap wajar dan terukur.

Baca juga: Bunga P2P Lending Turun, AdaKami Imbau Masyarakat Lebih Bijak Sebelum Meminjam

Biaya pinjaman juga dipengaruhi oleh tenor atau jangka waktu pinjaman yang dipilih oleh nasabah. Semakin panjang tenor, semakin tinggi pula biaya yang dikenakan. Namun, biaya total tidak akan pernah melebihi jumlah pokok pinjaman.

Teknologi E-KYC untuk evaluasi risiko

Untuk menilai kelayakan pinjaman dan menentukan biaya yang sesuai, AdaKami menggunakan sistem Electronic Know Your Customer (E-KYC). Sistem ini memungkinkan verifikasi identitas dan informasi pribadi secara digital.

Dengan E-KYC, AdaKami dapat menilai profil risiko debitur secara cepat dan akurat, mulai dari data pribadi hingga riwayat kredit, tanpa perlu intervensi manual.

“Manfaat E-KYC dirasakan baik oleh AdaKami maupun nasabah. Proses ini memungkinkan verifikasi yang lebih cepat dan memudahkan akses ke layanan pinjaman. Dengan E-KYC, kami juga dapat menilai profil risiko nasabah dengan lebih baik sehingga pinjaman yang diberikan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan nasabah,” ujar Chief of Public Affairs PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) Karissa Sjawaldy dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (21/9/2024).

Baca juga: AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi Lender Institusional

Dengan teknologi tersebut, tambahnya, AdaKami memastikan bahwa setiap pinjaman disesuaikan dengan profil risiko masing-masing nasabah, memberikan kenyamanan dan keamanan dalam proses pengajuan.

Selain biaya yang diatur OJK, faktor lain yang memengaruhi persetujuan pinjaman di AdaKami adalah riwayat kredit nasabah. Riwayat kredit yang baik di Fintech Data Center (FDC) dari AFPI dapat meningkatkan peluang nasabah mendapatkan pinjaman dengan biaya yang lebih rendah.

Kemampuan membayar juga menjadi aspek penting dalam menentukan kelayakan pinjaman. Jika nasabah memiliki kapasitas keuangan yang jelas, ia dapat memperoleh tenor dan biaya yang lebih sesuai.

Penggunaan dana juga menjadi faktor pertimbangan. AdaKami lebih mengutamakan pinjaman yang digunakan untuk keperluan produktif, seperti pengembangan usaha, yang memberikan manfaat jangka panjang bagi nasabah.

Pinjaman untuk tujuan produktif

Pinjaman dari AdaKami dapat menjadi solusi finansial yang ideal jika digunakan untuk keperluan produktif, seperti modal usaha. Dengan biaya yang kompetitif dan proses pengajuan yang mudah, pinjaman ini dapat mendukung kebutuhan finansial Anda.

Namun, penting untuk selalu menggunakan pinjaman dengan bijak sesuai dengan kemampuan pembayaran. Dengan cara ini, peminjam dapat mencapai tujuan finansial tanpa menghadapi risiko keuangan di masa depan.

“AdaKami terus berkomitmen untuk memberikan layanan pinjaman yang sesuai dengan regulasi OJK dan memperhatikan profil risiko nasabah, memastikan setiap nasabah mendapatkan layanan yang aman, transparan, dan proporsional,” tambahnya.

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Industri
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Ekbis
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
Keuangan
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Cuan
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau