Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Kompas.com - 30/04/2024, 05:45 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fintech peer-to-peer lending PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) melaporkan kemungkinan menjalin kerja sama dengan perbankan sebagai upaya menambah pendanaan.

Brand Manager AdaKami Jonathan Kriss mengatakan, kerja sama dengan lender institusional baru tersebut sebenarnya telah berjalan. Namun, ia enggan memerinci terkait entitas perbankan baru yang menyalurkan pembiayaan melalui AdaKami tersebut.

"Ada, bank umum lain," kata dia usai konferensi pers, Senin (29/4/2024).

Ia menjelaskan, nantinya pendanaan dari bank tersebut akan disalurkan menjadi pembiayaan multiguna yang masuk dalam fokus bisnis AdaKami.

"Sudah berjalan, tinggal menunggu kapan diumumkan," imbuh dia.

Baca juga: Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Lanjut, Jonathan bilang langkah ini dilakukan untuk memenuhi aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait dengan diversifikasi pendanaan. Adapun, tiap pemberi dana (lender) juga memiliki batasan jumlah dana yang dapat disalurkan melalui fintech lending.

"Jadi itu upaya AdaKami supaya bisa memenuhi proporsi dari tiap lender," ungkap dia.

Di sisi lain, langkah ini juga akan memastikan ketersediaan dana bagi peminjam dana di AdaKami.

Jonathan menerangkan, pendanaan dari perbankan biasanya tidak terlalu memerhatikan terkait imbal hasil yang ditawaran, tetapi lebih pada tingkat profil risiko yang akan disasar.

Baca juga: Lakukan Perbaikan SOP Penagihan, OJK Resmi Cabut Sanksi Administratif AdaKami


Sementara itu, Direktur Utama PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) Bernardino Moningka Vega mengatakan, pihaknya masih menjajaki kolaborasi dengan perbankan sebagai lender institusional.

Sebagai informasi, AdaKami telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp 4,66 triliun sampai 29 April 2024. Jumlah penyaluran pembiayaan tersebut disalurkan kepada 4,22 juta nasabah.

Berdasarkan laman AdaKami, tingkat penyaluran pembiayaan bermasalah yang tercermin dari tingkat wanprestasi (TWP90) tercatat senilai 0,04 persen. Artinya, tingkat pembiayaan yang lancar berada di kisaran 99,96 persen.

Baca juga: Bunga P2P Lending Turun, AdaKami Imbau Masyarakat Lebih Bijak Sebelum Meminjam

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Ekbis
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Energi
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
Ekbis
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Ekbis
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau