DI PELATARAN Gedung Nusantara I DPR RI, Jakarta, acara "People Fest" digelar dengan tema “DPR Baru Harapan Baru". Pagelaran People Fest adalah tasyakuran, menghibur rakyat setelah 580 anggota DPR dilantik.
Berjubel masyarakat memadati arena People Fest. Tak luput para pimpinan DPR yang turut hadir. Semarak People Fest dihibur dengan band-band papan atas Tanah Air. Berbagai pesan DPR Baru Harapan Baru pun diselip dalam pesta rakyat pada Jumat malam (4/10/2024).
Dari tema People Fest, tebersit harapan, DPR baru periode 2024-2029, mampu menjawab berbagai tantangan dan masalah pembangunan Indonesia lima tahun ke depan yang kian kompleks.
Harapan pada DPR baru, seiring dengan pemerintahan baru; Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, yang digadang-gadang akan membentuk “Kabinet Zaken.” Komposisi kabinet pemerintahan yang mayoritas diisi para teknokrat di kementerian/lembaga strategis.
Kita menyambut baik gagasan Kabinet Zaken yang diusung pemerintahan baru pasca-Jokowi. Menimbang, arus perubahan pembangunan terus bergerak ke depan. Adaptasi model kepemimpinan pemerintahan perlu dilakukan, agar kepemimpinan pemerintahan menjadi variabel penting mengakselerasi roda pembangunan.
Daniel Bell (1973) dalam The Coming of Post-Industrial Society, telah memandu model pemerintahan di era post-industrial society.
Pada fase pembangunan yang dimaksud Bell, kapabilitas teknokratik menjadi modal utama menggantikan politik tradisional dan kapital.
Dalam konteks post-industrial society, meritokrasi memainkan peran kunci dalam model pemerintahan dan ekonomi.
Senada dengan Bell, peraih nobel ekonomi tahun 1998, Amartya Sen, mengatakan, “meritokrasi adalah sistem yang lebih adil dalam distribusi kesempatan, terutama di negara berkembang.”
Dalam konteks ini, politik praktis hanya bekerja dalam mengawal jalannya meritokrasi, dalam rangka memastikan terciptanya keberpihakan dan keadilan dalam distribusi kue pembangunan.
Pertama, tantangan terberat di depan mata pascapemerintahan Jokowi adalah momok deflasi yang mencemaskan.
Di satu sisi pertumbuhan ekonomi hingga Triwulan II-2024 persisten di 5 persen, tapi deflasi pun terjadi secara persisten dalam lima bulan terakhir. Disertai indeks manufaktur (Prompt Manufacturing Index/PMI) yang crash ke zona merah.
Seturut itu, kelas menengah jumlahnya terus merosot. Anomali ini sekaligus menggahar kecurigaan dan pertanyaan, apakah data pertumbuhan ekonomi 5 persen kredibel atau sebaliknya?
Fenomena deflasi adalah lingkaran setan yang membahayakan ekonomi. Irving Fisher (1933) dalam The Debt-Deflation Theory of Great Depressions, mengatakan, “deflasi adalah faktor kunci dalam ekonomi.”
Deflasi meningkatkan beban utang riil. Ketika terjadi deflasi, nilai uang meningkat, karena harga-harga turun, meskipun jumlah nominal utang tetap sama.