JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menargetkan capaian devisa dari sektor pariwisata bisa mencapai 22,1 hingga 25,2 miliar dollar AS atau setara Rp 350,6 triliun - Rp 399,8 triliun (asumsi kurs Rp 15.856) pada 2025.
Selain itu, pergerakan wisatawan nusantara (wisatawan dalam negeri) ditarget bisa mencapai 1,08 miliar orang pada tahun depan.
"Sejumlah target yang ditetapkan untuk bidang pariwisata tahun depan. Pertama adalah pergerakan wisatawan nusantara yang ditargetkan mencapai 1,08 miliar (orang), wisatawan mancanegara antara 17 juta hingga 18 juta (orang)," ujar Plt. Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Ni Made Ayu Marthini dilansir siaran pers di laman resmi Kemenpar pada Sabtu (7/12/2024).
"Kontribusi terhadap PDB mencapai 4,6 persen, hingga devisa pariwisata mencapai 22,1-25,2 miliar dollar AS," tuturnya.
Baca juga: Kemenpar Panggil Pengusaha OYO dan Red Doors, Untuk Apa?
Sehingga Kemenpar akan memperkuat kampanye Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) untuk mendukung jumlah kunjungan dan pergerakan wisatawan mancanegara dan wisatawa nusantara.
Selain itu, Kemenpar mendorong pemerintah daerah bersama industri dan pihak lainnya agar semakin aktif berinovasi serta kreatif dalam membuat paket-paket wisata.
Tidak hanya paket wisata yang menyasar saat momen-momen besar seperti liburan sekolah, tetapi juga di momen low season.
Made Ayu juga menyinggung penguatan penggunaan artificial intelligence (AI) pada website promosi pariwisata Kemenpar.
Menurutnya website promosi pariwisata Kemenpar itu nantinya tidak hanya akan mendorong awareness terhadap pariwisata Indonesia.
"Tapi juga bisa mengonversi pengunjung website untuk berwisata dan bisa memilih paket-paket yang akan dikerjasamakan dengan industri," katanya.
Baca juga: Kemenpar Sebut Red Doorz dan OYO Hanya Kos-kosan
Sementara itu, Plt. Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenpar, Vinsensius Jemadu, menjelaskan pihaknya akan mendorong lebih banyak penyelenggaraan event di Indonesia .
Utamanya untuk acara yang mengangkat keunikan daerah dan memaksimalkan potensi lokal.
"Kami sudah memutuskan ada 110 event Karisma Event Nusantara dari 38 provinsi yang telah dikurasi oleh tim independen di luar Kemenpar," ujarnya.