JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan bahwa pemerintah mengalokasikan 4 juta dosin vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK).
Namun, jumlah vaksin PMK tersebut tidak cukup untuk seluruh populasi sapi di Indonesia.
Oleh karena itu, Sudaryono meminta para peternak yang ternaknya belum terjangkit PMK untuk segera melakukan vaksinasi.
Baca juga: Mentan Amran Keluarkan Surat Waspada Peningkatan Kasus Penyakit Mulut dan Kuku, Ini Isinya
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono (tengah) saat meninjau peternakan PT Bumi Rojo Koyo di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (5/1/2025).“Kami mengimbau kepada masyarakat yang punya ternak sapi, untuk mengadakan vaksinnya sendiri. Tidak perlu menunggu bantuan dari pemerintah karena sekali lagi jumlah yang alokasi vaksin yang disediakan pemerintah tidak bisa menjangkau semua,” ujar Sudaryono saat mengunjungi Processing Bird House PT Surya Aviesta, Surabaya, Jawa Timur, Selasa, (7/1/2025), dalam siaran pers.
Sudaryono mengatakan, vaksin PMK dapat diperoleh melalui dinas peternakan dan kesehatan hewan setempat atau membeli secara mandiri dengan harga kurang dari Rp 50.000.
“Punya sapi harganya Rp 30 juta, Rp 25 juta, Rp 50 juta begitu, kan enggak ada artinya (jika terpapar PMK). Bukan berarti kita mengecilkan nilai rupiah, tapi ini kan nilainya sama dengan 1 bungkus rokok saja kan enggak sampai,” kata Sudaryono.
Wamentan Sudaryono juga mengingatkan agar masyarakat segera melaporkan jika ada indikasi sapi terpapar PMK.
Baca juga: Pemerintah Pastikan Impor Sapi dari Brasil Bebas Penyakit Mulut dan Kuku
Adapun Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah mengeluarkan surat waspada mengenai peningkatan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak.