Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Munir Sara
Tenaga Ahli Anggota DPR RI

Menyelesaiakan Pendidikan S2 dengan konsentrasi kebijakan publik dan saat ini bekerja sebagai tenaga Ahli Anggota DPR RI Komisi XI

Warisan Beban Jokowi untuk Prabowo

Kompas.com - 26/01/2025, 08:11 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DI ANTARA beban tersebut adalah ekonomi yang inefisien. Seperti proyek Ibu Kota Negara (IKN) yang belum tampak kemajuan pembangunannya.

Beban fiskal—akibat gunungan hutang juga bagian krusial beban pemerintahan Prabowo Subianto.

Teranyar adalah sertifikat wilayah laut. Kontroversial ini terjadi di era Jokowi. Satire publik pun menohok.

Seolah-olah tanah, air dan udara tak lagi dikusai negara, tapi taipan. Ini adalah praktik bernegara paling anomali.

Dua periode Jokowi mengampu RI, utang pemerintah melonjak. Di Akhir periode Susilo Bambang Yudhoyono, rasio hutang terhadap PDB 24,1 persen.

Jokowi mengakhiri dua periode pemerintahan dengan rasio hutang 41 persen terhadap PDB. Meningkat 15,3 persen poin.

Baca juga: Patok-patok Laut

Prabowo memulai pemerintahan dengan warisan utang jatuh tempo yang mesti dibayar sebesar Rp 800,33 triliun. Bukan uang kecil. Berdampak pada beban fiskal yang cukup besar.

Katakanlah ada wabah Covid-19, sehingga utang meningkat. Namun, sebelumnya pun rasio hutang sudah menanjak.

Era Jokowi rasio utang meningkat, tapi pertumbuhan mangkrak di 5 persen. Incremental capital output ratio (ICOR) tinggi. Gini ratio mendekati 0,4.

Inflasi memang rendah di era Jokowi, tapi tak bisa mendongkrak roda pertumbuhan ekonomi yang sebagian besar berbasis pada konsumsi.

Inflasi rendah, semestinya membuat daya beli bagus. Mendongkrak konsumsi yang menjadi tumpuan PDB.

ICOR pasca-Jokowi 6,3. Apa artinya? untuk meningkatkan PDB sebesar 1 unit, diperlukan tambahan investasi sebesar 6,3 kali lipat.

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5 persen dengan PDB Rp 23.000 triliun dan ICOR 6,3, maka Indonesia memerlukan investasi sebesar Rp 7.245 triliun.

Jelas inefisien. Untuk menghasilkan PDB 1 unit, butuh tambahan investasi untuk output 6,3 kali.

Ekonomi (biaya investasi) yang terlalu mahal. Tengoklah negara-negara lain yang sepantaran. Malaysia, Thailand, India, Filipina, yang rata-rata ICOR-nya di posisi 4,0.

Halaman:


Terkini Lainnya
InJourney Hospitality Group Salurkan Hewan Kurban Idul Adha
InJourney Hospitality Group Salurkan Hewan Kurban Idul Adha
Ekbis
Bupati Raja Ampat: Masyarakat Tak Mau Tambang Nikel PT Gag Ditutup ...
Bupati Raja Ampat: Masyarakat Tak Mau Tambang Nikel PT Gag Ditutup ...
Ekbis
Meski Kantongi Izin Resmi, Bahlil Perketat Pengawasan 5 Perusahaan Tambang di Raja Ampat
Meski Kantongi Izin Resmi, Bahlil Perketat Pengawasan 5 Perusahaan Tambang di Raja Ampat
Ekbis
OJK: Buron Kasus Investree Adrian Gunadi Ada di Qatar
OJK: Buron Kasus Investree Adrian Gunadi Ada di Qatar
Ekbis
7.000 Pekerjanya Kena PHK, P&G Tak Kebal Efek Tarif Trump
7.000 Pekerjanya Kena PHK, P&G Tak Kebal Efek Tarif Trump
Ekbis
Peringati Idul Adha 1446 H, Pertamina Hulu Salurkan Ribuan Hewan Kurban  hingga ke Pelosok
Peringati Idul Adha 1446 H, Pertamina Hulu Salurkan Ribuan Hewan Kurban hingga ke Pelosok
Ekbis
Disney Lakukan PHK, Ratusan Karyawan Bagian Film, Televisi dan Keuangan Terdampak
Disney Lakukan PHK, Ratusan Karyawan Bagian Film, Televisi dan Keuangan Terdampak
Ekbis
Cara Pesan SR022 via wondr by BNI, Bisa Dapat Cashback hingga Rp 15 Juta
Cara Pesan SR022 via wondr by BNI, Bisa Dapat Cashback hingga Rp 15 Juta
Ekbis
LQ45 Masih Tertekan, Stimulus Ekonomi dan Dividen Jadi 'Angin Segar' di Semester II 2025
LQ45 Masih Tertekan, Stimulus Ekonomi dan Dividen Jadi "Angin Segar" di Semester II 2025
Cuan
Perusahaan Tambang di Pulau Gag Raja Ampat Dapat Keistimewaan Khusus
Perusahaan Tambang di Pulau Gag Raja Ampat Dapat Keistimewaan Khusus
Energi
BSU Juni-Juli 2025 Cair, Simak Cara Cek dan Kriterianya
BSU Juni-Juli 2025 Cair, Simak Cara Cek dan Kriterianya
Ekbis
Mentan Geram Ada Oknum yang Manipulasi Data Stok Beras, Bakal Ambil Langkah Hukum
Mentan Geram Ada Oknum yang Manipulasi Data Stok Beras, Bakal Ambil Langkah Hukum
Ekbis
Gubernur Papua Barat Daya Bantah Isu Kerusakan Lingkungan di Pulau Gag: Hoaks, Air Lautnya Biru...
Gubernur Papua Barat Daya Bantah Isu Kerusakan Lingkungan di Pulau Gag: Hoaks, Air Lautnya Biru...
Ekbis
6 Mitos soal AI yang Dipatahkan Studi Global, Termasuk Soal Ancaman terhadap Pekerjaan
6 Mitos soal AI yang Dipatahkan Studi Global, Termasuk Soal Ancaman terhadap Pekerjaan
Ekbis
OECD Prediksi Defisit APBN Indonesia Naik tapi Masih Sesuai Batas Aman
OECD Prediksi Defisit APBN Indonesia Naik tapi Masih Sesuai Batas Aman
Keuangan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau