JAKARTA, KOMPAS.com - Aplikasi digital BYOND milik PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BRIS sempat mengalami gangguan selama beberapa hari.
Manajemen sendiri menyebut, hal itu terjadi imbas dari adanya peningkatan atau upgrade sistem yang dilakukan perusahaan.
"Mohon kembali lagi nanti, ya! Saat ini BYOND dalam pemeliharaan sistem untuk meningkatkan layanan agar lebih optimal," tulis pengumuman di aplikasi BYOND tersebut.
Aplikasi digital perbankan yang error selama berhari-hari ternyata dapat mengganggu kegiatan transaksi nasabahnya.
Baca juga: Upgrade Sistem Selesai, BSI Sebut Layanan Aplikasi BYOND Telah Normal
Beberapa nasabah mengeluhkan aplikasi BSI BYOND yang selama beberapa hari ini tidak dapat digunakan untuk transaksi.
Salah seorang karyawan swasta di Jakarta yang enggan disebutkan namanya mengaku aplikasi sudah tidak bisa dipakai sejak beberapa hari lalu.
"Iya eror BYOND dari kemarin-kemarin," ujar dia ketika ditanya Kompas.com, Senin (10/2/2025).
Sementara itu, seorang nasabah pengguna aplikasi digital BSI lainnya mengaku harus beralih menggunakan aplikasi bank lain karena BYOND tidak bisa dipakai.
"Sekitar 3 hari kalau tidak salah. Jadi sama sekali tidak bisa pakai BYOND, dan harus beralih ke bank lain," ungkap dia.
Dampak dari aplikasi digital yang tidak dapat digunakan ini lebih terasa di Aceh, sebab BSI jadi satu-satunya bank utama di kawasan tersebut.
Masyarakat di Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, mengeluhkan gangguan layanan Bank Syariah Indonesia (BSI) yang terjadi dalam dua hari terakhir.
Akibatnya, nasabah tidak dapat menggunakan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) maupun aplikasi BYOND untuk melakukan transaksi, termasuk pengiriman dan penarikan uang.
Seorang warga Desa Meunasah Mesjid, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Sirajul Munir, mengungkapkan bahwa ia harus meminjam uang dari saudaranya karena tidak bisa mengakses tabungannya.
"Saya sudah dua hari menunggu aplikasi ini pulih. Karena hanya punya satu ATM dan BYOND dari BSI, akhirnya terpaksa pinjam uang ke saudara untuk keperluan keluarga," ujar dia.
Menanggapi kejadian tersebut, Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar menjelaskan, gangguan tersebut terjadi karena BSI sedang melakukan peningkatan atau upgrade sistem guna meningkatkan kualitas layanan transaksi nasabah.