Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mohammad Nur Rianto
Dosen dan Peneliti

Al Arif merupakan dosen dan peneliti di UIN Syarif Hidayatullah dan CSEAS Indonesia

Potensi Pelambatan Ekonomi Imbas Kebijakan Efisiensi Anggaran

Kompas.com - 12/02/2025, 13:11 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PRESIDEN Prabowo Subianto secara resmi mengeluarkan arahan efisiensi anggaran yang tertuang dalam Instruksi Presiden nomor 1 tahun 2025.

Kebijakan efisiensi anggaran menjadi salah satu agenda utama pemerintahan Prabowo Subianto dalam menghadapi tantangan ekonomi domestik dan global.

Di tengah ketidakpastian perekonomian dunia dan tekanan fiskal, langkah ini dianggap penting untuk menjaga stabilitas keuangan negara sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.

Dalam menghadapi kondisi utang jatuh tempo tahun ini yang mencapai Rp 800,33 triliun dan defisit anggaran pemerintah, kebijakan efisiensi anggaran merupakan hal yang tidak dapat dihindari.

Pada kondisi defisit anggaran, kebijakan lain yang dapat ditempuh ialah dengan menaikkan tarif pajak atau mencetak uang.

Baca juga: Efisiensi Anggaran, Mengapa Tak Dimulai dengan Memangkas Kabinet?

Kebijakan menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 12 persen mendapatkan tantangan keras dari masyarakat. Akhirnya kebijakan PPN 12 persen hanya diterapkan untuk pembelian barang mewah.

Penundaan kebijakan PPN 12 persen untuk semua jenis barang diperkirakan menjadikan hilangnya kenaikan potensi pendapatan negara sebesar 20 persen.

Sedangkan kebijakan mencetak uang baru tentu harus dihindari. Menutup defisit ataupun membayar hutang melalui pencetakan uang hanya akan berdampak pada kenaikan inflasi yang tidak terkendali.

Oleh karenanya, opsi mencetak uang bukan opsi bijak yang akan diambil pemerintah.

Kebijakan efisiensi anggaran juga memiliki implikasi yang kompleks, baik secara positif maupun negatif, terhadap potensi pelambatan ekonomi.

Artikel ini akan membahas dampak kebijakan efisiensi anggaran Prabowo terhadap berbagai aspek ekonomi, tantangan implementasinya, dan strategi untuk memaksimalkan manfaatnya.

Pelambatan ekonomi

Efisiensi anggaran, dalam pemerintahan Prabowo, bertujuan memastikan bahwa belanja negara digunakan secara optimal tanpa pemborosan.

Fokus utama kebijakan ini adalah pada pengurangan belanja yang tidak produktif, peningkatan transparansi, serta pengalokasian sumber daya untuk sektor-sektor prioritas seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.

Kebijakan ini juga dirancang untuk mengurangi ketergantungan pada utang, sekaligus menjaga defisit anggaran tetap terkendali.

Baca juga: Menyoal Urgensi Pelantikan Deddy Corbuzier untuk Pertahanan Nasional

Langkah-langkah efisiensi anggaran mencakup berbagai inisiatif, seperti digitalisasi sistem keuangan, reformasi birokrasi, serta pemangkasan program-program yang dinilai kurang berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Halaman:


Terkini Lainnya
InJourney Hospitality Group Salurkan Hewan Kurban Idul Adha
InJourney Hospitality Group Salurkan Hewan Kurban Idul Adha
Ekbis
Bupati Raja Ampat: Masyarakat Tak Mau Tambang Nikel PT Gag Ditutup ...
Bupati Raja Ampat: Masyarakat Tak Mau Tambang Nikel PT Gag Ditutup ...
Ekbis
Meski Kantongi Izin Resmi, Bahlil Perketat Pengawasan 5 Perusahaan Tambang di Raja Ampat
Meski Kantongi Izin Resmi, Bahlil Perketat Pengawasan 5 Perusahaan Tambang di Raja Ampat
Ekbis
OJK: Buron Kasus Investree Adrian Gunadi Ada di Qatar
OJK: Buron Kasus Investree Adrian Gunadi Ada di Qatar
Ekbis
7.000 Pekerjanya Kena PHK, P&G Tak Kebal Efek Tarif Trump
7.000 Pekerjanya Kena PHK, P&G Tak Kebal Efek Tarif Trump
Ekbis
Peringati Idul Adha 1446 H, Pertamina Hulu Salurkan Ribuan Hewan Kurban  hingga ke Pelosok
Peringati Idul Adha 1446 H, Pertamina Hulu Salurkan Ribuan Hewan Kurban hingga ke Pelosok
Ekbis
Disney Lakukan PHK, Ratusan Karyawan Bagian Film, Televisi dan Keuangan Terdampak
Disney Lakukan PHK, Ratusan Karyawan Bagian Film, Televisi dan Keuangan Terdampak
Ekbis
Cara Pesan SR022 via wondr by BNI, Bisa Dapat Cashback hingga Rp 15 Juta
Cara Pesan SR022 via wondr by BNI, Bisa Dapat Cashback hingga Rp 15 Juta
Ekbis
LQ45 Masih Tertekan, Stimulus Ekonomi dan Dividen Jadi 'Angin Segar' di Semester II 2025
LQ45 Masih Tertekan, Stimulus Ekonomi dan Dividen Jadi "Angin Segar" di Semester II 2025
Cuan
Perusahaan Tambang di Pulau Gag Raja Ampat Dapat Keistimewaan Khusus
Perusahaan Tambang di Pulau Gag Raja Ampat Dapat Keistimewaan Khusus
Energi
BSU Juni-Juli 2025 Cair, Simak Cara Cek dan Kriterianya
BSU Juni-Juli 2025 Cair, Simak Cara Cek dan Kriterianya
Ekbis
Mentan Geram Ada Oknum yang Manipulasi Data Stok Beras, Bakal Ambil Langkah Hukum
Mentan Geram Ada Oknum yang Manipulasi Data Stok Beras, Bakal Ambil Langkah Hukum
Ekbis
Gubernur Papua Barat Daya Bantah Isu Kerusakan Lingkungan di Pulau Gag: Hoaks, Air Lautnya Biru...
Gubernur Papua Barat Daya Bantah Isu Kerusakan Lingkungan di Pulau Gag: Hoaks, Air Lautnya Biru...
Ekbis
6 Mitos soal AI yang Dipatahkan Studi Global, Termasuk Soal Ancaman terhadap Pekerjaan
6 Mitos soal AI yang Dipatahkan Studi Global, Termasuk Soal Ancaman terhadap Pekerjaan
Ekbis
OECD Prediksi Defisit APBN Indonesia Naik tapi Masih Sesuai Batas Aman
OECD Prediksi Defisit APBN Indonesia Naik tapi Masih Sesuai Batas Aman
Keuangan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau